Qatar meyakini perbedaan-perbedaan antara negara-negara bersaudara semacam ini harus diselesaikan lewat negosiasi
Doha/Dubai (ANTARA News)  - Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani berkata kepada saluran televisi Aljazeera bahwa pemutusan hubungan diplomatik oleh Arab Saudi, Mesir, Bahrain dan Uni Emirat Arab telah berdampak kepada rakyat Qatar dan merusak tali silaturahmi di kawasan Arab Teluk, namun Qatar tidak akan mengambil langkah balasan.

Dia mengatakan Qatar "meyakini perbedaan-perbedaan antara negara-negara bersaudara semacam ini harus diselesaikan lewat negosiasi".  Dia juga menyatakan krisis diplomatik ini ditengahi dengan mempromosikan tukar menukar pandangan dan mempersempit perbedaaan, sembari saling menghormati pandangan satu sama lain.

Sebaliknya empat negara Arab tetangga Qatar yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar malah memperluas langkahnya dengan masuk ke ranah ekonomi dan non politik.

Saudi, UEA dan Bahrain mengeluarkan larangan kepada warga negara mereka untuk tidak bepergian ke Qatar, bahkan untuk lewat sekalipun.

Ketiga negara memberi tenggat waktu 14 hari kepada warga negaranya guna meninggalkan Qatar, sebaliknya warga Qatar yang berada di tiga negara itu untuk angkat kaki dengan tenggat waktu sama 15 hari.

Sementara itu beberapa bank di Teluk sudah mulai menghentikan kesepakatan bisnisnya dengan Qatar. Beberapa bank komersial Saudi dan UEA bahkan membekukan bisnis dengan bank-bank Qatar.

Krisis diplomatik ini lebih parah dari pada krisis sebelumnya pada 2014 ketika Saudi, Bahrain dan UEA menarik duta besarnya dari Doha setelah menuduh Qatar dengan tuduhan sama seperti sekarang, yakni mendukung kelompok militan.

Kali ini, tidak hanya Arab Saudi, Mesir, Bahrain dan Uni Emirat Arab yang memutuskan diplomatik, karena Yaman, Libya dan Maladewa juga memutuskan cerai diplomatik dengan Qatar, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017