Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia Profesor KH Ahmad Satori Ismail mengajak umat Islam menjadikan Ramadhan sebagai momentum meningkatkan ketaqwaan dan kecintaan kepada Tanah Air serta tidak menodainya dengan kekerasan, apalagi teror.

"Marilah kita tingkatkan ketakwaan dan menebar kepedulian kepada sesama, serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa," kata Satori di Jakarta, Kamis.

Ia menyampaikan ajakan itu sehubungan dengan masih terjadinya ancaman radikalisme dan terorisme di bulan Ramadhan, seperti terjadi di London, Paris, Afghanistan, dan Iran.

Di Indonesia sendiri aksi teror terakhir terjadi beberapa hari menjelang Ramadhan berupa bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta.

Menurut Satori, sebagai agama yang damai, Islam melarang bahkan mengharamkan umatnya melakukan kekerasan dalam bentuk apa pun, termasuk berperilaku yang membuat orang lain ketakutan seperti melakukan teror.

"Bila ada yang melakukan itu, perlu ditelusuri apa motivasinya dan siapa sebenarnya mereka. Kita perlu hati-hati dengan kelompok seperti ini agar umat merasa aman," kata Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah ini.

Ia menolak keras anggapan atau klaim bahwa aksi teror itu sebagai jihad. Menurutnya, jihad itu seharusnya berjuang untuk menegakkan kebenaran dan agama Allah dengan cara yang baik, bukan dengan kekerasan, apalagi sampai menghilangkan nyawa orang lain.

Menurut dia pemahaman yang salah tentang jihad harus diluruskan dan ia mengimbau orang-orang yang salah dalam memahami ajaran agama untuk kembali ke jalan yang benar dan belajar kepada sumber yang baik.

"Kalau Allah melarang membunuh, berbuat jahat, merusak, maka kita harus taat menjauhi hal-hal seperti itu sehingga ketaqwaan ini semakin kokoh," kata dia.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017