"Ini merupakan wujud komitmen untuk menjalankan amanah para pemegang polis asuransi syariah dengan menyerahkan sebagian surplus underwriting atau biasa disebut dana tabarru kepada Baznas," kata Director of In-Branch Channel AXA Mandiri Tisye Diah Retnojati di Jakarta, Rabu.
Tisye menjelaskan, dana surplus underwriting didapatkan dari hasil selisih dari total kontribusi para peserta asuransi syariah ke dalam dana tabarru setelah dikurangi pembayaran santunan atau klaim, kontribusi reasuransi dan penyisihan teknis dalam satu periode tertentu.
Ia menambahkan, melalui produk asuransi syariah, AXA Mandiri berusaha untuk memenuhi kebutuhan perlindungan yang dikelola dengan prinsip syariah bagi keluarga muslim.
Menurut Tisye, perusahaan telah bekerja sama dengan Baznas dalam mempercayakan pengelolaan zakat sejak Tahun 2009 hingga saat ini.
Adapun dana yang diserahkan tahun ini lebih kecil dibandingkan tahun 2016 yang mencapai Rp700 juta, karena klaim sepanjang tahun lebih besar.
Ketua Baznas Bambang Sudibyo mengatakan, sebagian dana yang diserahkan tersebut akan diberikan kepada yang berhak saat bulan Ramadhan, sementara sisanya akan terus dikelola sepanjang tahun.
"Karena yang membutuhkan itu tidak hanya ada di Bulan Ramadhan. Jadi kami kelola untuk sepanjang tahun," kata Bambang.
Menurutnya, pemberian zakat oleh perusahaan sangat bermanfaat untuk orang-orang yang membutuhkan, maupun untuk perusahaan itu sendiri.
Pasalnya, perusahaan pemberi zakat terbukti memiliki usaha yang berkesinambungan terus bertumbuh sepanjang tahun.
"Perusahaan yang menyerahkan zakatnya itu terbukti tumbuh terus. Zakat membuat perusahaan menjadi berkah dan lestari," tandasnya.
Bambang berharap, semakin banyak perusahaan yang memiliki kesadaran untuk memberikan zakat agar semakin banyak orang-orang yang bisa dibantu.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
