Paris (ANTARA News) - Petenis kulit hitam Serena Williams akan kembali beraksi di lapangan tanah liat bertipe lambat di Prancis Terbuka, untuk kali pertamanya setelah tiga tahun kurang sepekan absen karena cedera. Cedera dan kurangnya aplikasi membuat petenis putri asal Amerika Serika (AS) ini absen pada kompetisi 2005 dan 2006 karena selalu mengalami masalah saat bermain di lapangan tanah liat. Tetapi, kemenangan mengejutkan di Australia Terbuka pada Januari, mendorong Serena yang masih berusia 25 tahun, kembali ke jajaran terdepan dan berdasarkan peringkat WTA pekan ini, ia berada di posisi 10 besar dunia untuk pertamakalinya sejak akhir 2005. Ia pun sangat serius tentang persiapannya bermain di Paris, dengan tampil di Italia Terbuka dan meski kalah dari Patty Schnyder, ia sangat yakin dengan kesempatannya. "Saya sangat yakin," katanya. "Saya merasa seperti mendapat tiga kebijakan. Saya merasa sepertinya saya dapat memukul banyak bola. Saya merasa sepertinya saya akan benar-benar menikmati diri saya di sana dan tentunya bermain tanpa beban. "Saya akan bermain dengan baik dan ketika saya mempercayainya maka hal itu akan terwujud." Williams akan berharap, prestasi yang ia raih setelah kembali berlaga di lapangan akan menghapuskan tanggapan dingin yang biasa ia terima di lapangan utama Philippe Chatrier. Ia melangkah keluar lapangan tanpa mendapat sambutan hangat setelah mengalahkan petenis tuan rumah Amelie Mauresmo dalam straight set pada perempatfinal 2003 dan ia pun menangis setelah mendapat sikap bermusuhan saat melawan Justine Henin di semifinal. Pada tahun berikutnya, ia kembali masuk ke perempatfinal tetapi menyerah di tangan Jennifer Capriati dan tidak pernah terlihat di Porte D`Auteil sejak saat itu. Tetapi ia tahu bahwa angin di Paris yang bertiup di lapangan yang bukan favoritnya itu akan menjadi awal yang baik untuk tampil di Wimbledon dan AS Terbuka --dua grand slam yang paling ia sukai-- dan akan merupakan awal untuk menjadi petenis putri pertama yang memenangi empat grand slam dalam satu tahun sejak Steffi Graf pada 1988, demikian Reuters.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007