Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Jumat sesi sore ditutup turun tajam 0,87 persen mengikuti anjloknya bursa global dan regional. IHSG ditutup turun 18,171 poin menjadi 2.060,434 dan indeks LQ45 melemah 5,154 poin atau 1,18 persen ke posisi 429,802. Volume perdagangan mencapai 5,606 miliar saham dengan nilai Rp3,687 triliun dari 51.159 kali transaksi. Analis Riset PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan, Jumat, mengatakan bahwa perdagangan saham di BEJ searah dengan di bursa regional yang rata-rata turun satu persen. "Ya sama dengan regional (bursa) yang rata-rata turun di atas 1 persen, dan kita masih lebih baik hanya 0,87 persen," kata Krisna. Menurut dia, bursa regional masih terpengaruh penurunan bursa Wall Street tadi malam karena adanya pernyataan mantan Gubernur The Fed Alan Greenspan yang menyatakan bursa China telah mengalami kontraksi dramatis. Walaupun ada sentimen positif dari membaiknya kinerja Telkom (TLKM), sentimen itu tidak bisa mendorong harga sahamnya dan indeks BEJ. "Penurunan harga saham TLKM terpengaruh dari penurunan harga sahamnya yang tercatat di bursa Wall Street. Oleh karena itu kinerjanya menjadi tak berpengaruh," katanya. Dia juga menyebutkan penurunan indeks kali ini lebih disebabkan oleh turunnya harga komoditi di pasar internasional yang mempengaruhi harga saham pertambangan. "Turunnya harga nikel di pasar internasional menekan harga saham pertambangan seperti Aneka Tambang (ANTM), Internasional Nickel (INCO) dan pertambangan lainnya," katanya. Namun, lanjutnya, indeks tidak berlanjut penurunannya, tertahan menguatnya beberapa saham lapis kedua. Hal ini terlihat dari dominasi saham yang naik sebanyak 100 jenis dibanding yang turun 77 dan 56 bergerak stagnan. "Karena yang turun kebanyakan `big cap` (unggulan) maka indeks melemah," tambahnya. Pelemahan indeks ini dipimpin anjloknya saham unggulan seperti Aneka Tambang (ANTM), Bank Mandiri (BMRI), Telkom (TLKM), Astra Internasional, Perusahaan Gas Negara (PGAS) dan Internasional Nickel (INCO). Saham ANTM melemah Rp250 menjadi Rp14.800, TLKM melorot Rp100 ke Rp9.600, BMRI terkoreksi Rp50 ke posisi Rp3.100, ASII menurun Rp400 ke level Rp16.150, PGAS turun Rp100 ke harga Rp10.200 dan INCO terjun Rp2.350 menjadi Rp57.850. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007