Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan bertemu dengan PM Malaysia, Abdullah Badawi, guna membahas hubungan bilateral, antara lain masalah Tenaga Kerja Indonesia dan investasi. Juru Bicara Kepresidenan, Dino Patti Djalal, di Bandara Halim Perdana Kusumah, Minggu siang, sebelum bertolak ke Kuala Lumpur mendampingi Presiden Yudhoyono, mengatakan Presiden akan berada di Kuala Lumpur selama tiga hari (27-29 Mei). Presiden bersama Ibu Ani Yudhoyono juga menyertakan sejumlah menteri kabinet, yaitu Menteri Hukum dan HAM Andi Mattalatta, Menko Perekonomian Boediono, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro. Selanjutnya, Mendag Mari E Pangestu, Menakertrans Erman Soeparno, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, anggota Dewan Pertimbangan Presiden Sjahrir, dan Ketua Umum Kadin MS Hidayat. Malaysia, ujar Dino, sedang merancang UU Ketenagakerjaan, dan pemerintah Indonesia sangat menghargai rencana itu. "Nantinya pada UU itu, akan menyangkut antara lain dua hal, yakni tenaga kerja asing di Malaysia akan disamakan haknya dengan tenaga kerja Malaysia sendiri," ujar Dino. Tenaga kerja Indonesia nantinya akan mendapat perlindungan yang mengacu pada standar konvensi internasional. "Ini merupakan langkah maju dalam usaha menjamin hak-hak dan perlindungan hukum bagi tenaga kerja asing," kata Dino. Hal lain yang menjadi pembahasan antar kedua negara yaitu perlunya perhatian khusus kepada anak-anak buruh perkebunan agar mencapat pendidikan yang baik di sana. "Sekitar 30.000 buruh bekerja di sektor perkebunan, kita ingin anak-anak para buruh itu memperoleh fasilitas pendidikan memadai. Pemerintah Indonesia juga berencana mengirim guru-guru dari Indonesia," ujarnya. Selanjutnya diutarakan Dino, Presiden juga akan bertemu dengan sejumlah pengusaha Malaysia. Pembicara kunci WIEC Selain kedua agenda, Presiden Yudhoyono dijadwalkan menjadi salah satu pembicara kunci pada pada pembukaan World Islamic Economic Forum (WIEF) Ke-3. WIEF merupakan forum yang diselenggarakan sejumlah negara-negara Islam membahas dan memajukan kondisi sosial umat Islam se dunia. "Setiap tahun, forum ini menghadirkan pemimpin dan tokoh-tokoh Islam dari penjuru dunia serta pelaku bisnis untuk bertukar pikiran membahas ide-ide baru dalam memajukan serta mensejaterakan umat Islam," jelas Dino. Selain Presiden Yudhoyono, pemimpin negara yang memberikan pidato pada WIEC adalah PM Kuwait, PM Pakistan, serta PM Malaysia. (*)

Copyright © ANTARA 2007