La Paz (ANTARA News) - Presiden Bolivia Evo Morales mengimbau dilakukannya pertemuan darurat kabinet menyusul keputusan FIFA untuk melarang diselenggarakannya pertandingan internasional di negara yang terletak di ketinggian tertentu. Keputusan badan sepak bola dunia itu untuk membatasi penyelenggaraan pertandingan di tempat dengan ketinggian 2.500 meter di atas permukaan laut menjadi pukulan keras bagi Bolivia, yang tengah menikmati keuntungan untuk bermain di kandang bagi babak kualifikasi Piala Dunia di La Paz yang terletak di ketinggian 3.600m di atas permukaan laut. Pada Minggu pagi, Presiden FIFA Sepp Blatter telah menyatakan Komite Pelaksana FIFA telah memutuskan untuk menindaklanjuti usulan dari komite medis. "Kami akan mengadakan suatu pertemuan darurat pada Senin ini untuk membahas masalah sepak bola," ujar Morales kepada kantor berita pemerintah, ABI seperti dilansir Reuters. Bolivia mendapatkan kemenangan bersejarah atas Brazil dan Argentina pada waktu lalu di La Paz dan berakhir menjadi runner-up atas Brazil saat mereka menjadi tuan rumah Copa America tahun 1997. Keputusan FIFA itu juga akan berdampak pada Ekuador, yang masuk kualfikasi bagi dua Piala Dunia terakhir setelah mereka melakukan pertandingan kandang di Quito yang berada di ketinggian 2.800m di atas permukaan laut. Ecuador belum pernah terkalahkan dalam pertandingan kandang dalam kurun waktu hampir enam tahun terakhir ini. Ibukota Kolombia, Bogota, juga terletak di ketinggian sekitar 2.700m walaupun mereka lebih memilih untuk mengadakan pertandingan di kota pelabuhan yang hangat Barranquilla, di Karibia. Peru juga telah merencanakan untuk menggelar pertandingan di tempat yang tinggi di kota Cuzco, Andes, setelah penampilan buruk mereka di ibukota Lima, tempat yang biasa dijadikan arena pertandingan kandang.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007