Semarapura (ANTARA News) - Bupati Klungkung, Bali I Nyoman Suwirta dan Wakil Bupati Made Kasta mengadakan temu wirasa dengan masyarakat Desa Tangkas di balai desa setempat, Jumat malam.

Pertemuan dengan masyarakat Desa Tangkas tersebut merupakan yang keempat kalinya digelar secara berkesinambungan dari desa ke desa lainnya yang dihadiri pimpinan organisasi perangkat daerah dan komponen masyarakat Kecamatan Klungkung.

Temu Wirasa dipandu Asisten Bidang Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Klungkung Ketut Suayadnya, diawali dengan pemaparkan capaian dari program-program yang terkait dengan Gema Santi menyangkut bidang pendidikan, sosial, pertanian dan infrastruktur.

Demikian pula pembangunan yang sedang dilaksanakan, maupun masih dalam tahap pengkajian serta pemaparan berbagai prestasi yang telah diraih Pemkab Klungkung di tingkat Provinsi Bali maupun nasional.

Namun ada sesuatu yang berbeda pada Temu Wirasa kali ini, karena Bupati Nyoman Suwirta sempat meneteskan air mata ketika memaparkan upaya kerasnya dalam memerangi kemiskinan.

Sontak temu wirasa terhenti dan suasana menjadi hening sejenak ketika Bupati Suwirta harus mengusap air matanya dan dengan nada suara terbata-bata berusaha melanjutkan pemaparannya.

Menurut Bupati Suwirta, di tengah ketulusannya mengabdi untuk membangun Klungkung, pihaknya menghadapi berbagai hambatan, kendala dan bahkan tanggapan miring.

Pihaknya merasa terharu dan terenyuh karena sulitnya menurunkan angka kemiskinan, padahal sudah banyak bantuan baik dari pemerintah pusat maupun daerah yang telah digelontorkan. Warga miskin merasa nyaman menjadi warga miskin akibat bantuan yang diterimanya.

Padahal warga miskin ini memiliki fisik dan kemampuan jika ingin keluar dari garis kemiskinan. Selain itu data yang selama ini dipakai patokan tidak akurat atau tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.

Untuk itu melalui temu wirasa ini, Bupati Suwirta memerintahkan perbekel untuk melakukan pendataan secara baik dan lanjut melakukan koordinasi ke dinas terkait lalu melaporkan kepada bupati.

"Uang hasil pembangunan di Klungkung juga banyak yang lari keluar, hal ini akibat pemenang tender proyek di Klungkung banyak berasal dari kontraktor luar daerah dan bahkan bahan bahan proyek juga dibawa dari luar Klungkung," ujar Bupati Nyoman Suwirta.

Oleh sebab itu, pihaknya mendorong warga Klungkung yang memiliki modal untuk ikut tender dan membangun Klungkung, sehingga peredaran uang pembangunan dapat dirasakan masyarakat setempat.

Dalam pertemuan itu juga terungkap sejumlah persoalan oleh para peserta yang hadir, seperti bidang pendidikan yang diutarakan Nyoman Budaya yang juga Kepala Sekolah SDN 1 Kamasan.

Ia mengharapkan diberikan bantuan tenaga pengelola perpustakaan serta pelatihan tata cara mengelola perpustakaan.

Nyoman Budaya sebagai perwakilan dari sejumlah sekolah di kecamatan Klungkung ini melaporkan sejumlah sekolah tidak memiliki tenaga pengelola perpustakaan, padahal sekolah telah dilengkapi gedung perpustakaan.

Sementara itu Kepsek SMPN 2 Semarapura IB Made Astawa berharap bantuan pembangunan delapan ruang sekolah baru dan bimbingan teknis pengelolaan koperasi sekolah, mengingat akan dikembangkannya koperasi di sekolahnya.

Bupati Suwirta mengatakan, tenaga perpustakaan itu akan diambil dari tenaga pengabdian yang belum berstatus kontrak untuk dididik menjadi tenaga pengelola perpustakaan.

Sedangkan untuk bantuan pembentukan koperasi sekolah, nantinya akan dikirimkan dinas terkait untuk memberikan bimbingan teknis pengelolan sebuah koperasi.

Untuk pendidikan pelatihan bahasa Bali, Bupati Suwirta instruksikan dinas pendidikan untuk berkoordinasi dengan para penyuluh bahasa Bali sehingga program pelatihan dapat terlaksana dengan baik.

Pewarta: Dewa Sentana dan Gembong Ismadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017