Nervous ya, tapi bukan karena lawan Shalin ..."
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Peboling putri Indonesia Tannya Roumimper sangat sedih atas kekalahannya sehingga medali emas direbut atlet Malaysia Shalin Zulkifli dalam final nomor master putri di SEA Games 2017, Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (25/8).

"Saya sedih beneran, sudah bertarung sesuai cara saya dan bermain mantap, tapi memang hari ini bukan hari saya sumbang emas " ungkap Tannya, yang mengaku baru pertama bertemu Shalin, dalam final.

Tannya kalah tipis 222 berbanding 223 dalam pengumpulan poin dari Shalin Zulkifli, sehingga harus puas merebut medali perak. Shalin memastikan emas bagi Malaysia.

"Nervous ya, tapi bukan karena lawan Shalin, tapi karena saya punya peluang mendapatkan emas," ujarnya menambahkan.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Boling Indonesia (PB PBI) Suryo Bambang Sulistio mengatakan bahwa pertarungan Tannya dan Shalin dalam final itu berlangsung ketat.

"Pertandingan sangat ketat dan menegangkan. Sebenarnya kita berada di atas angin karena Tanya keluar sebagai nomor 1 dari pertandingan Master Final Putri, dari 16 kontestan," katanya.

Adapun urutan kedua adalah Shalin Zulkifli dan ketiga ditempati Cherie Tan dari Singapura.

"Sistem Robin, pemenang urutan kedua dan ketiga harus bertanding untuk menentukan siapa yang berhak maju ke final melawan Tanya. Nah, Malaysia mengalahkan Singapura sehingga maju ke final melawan Tanya untuk memperebutkan emas," ungkapnya.

Ia menambahkan, "Dalam pertandingan ini seandainya game pertama dimenangkan Tannya, maka dia langsung juara. Tetapi karena kalah, maka diperpanjang ke game kedua, dan kembali lagi Malaysia memenangkannya sehingga Indonesia yang dapat perak."

(Baca: SEA Games 2017 - Emas pertama boling tambah medali Indonesia)

Pewarta: Aris Budiman
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017