Jepara (ANTARA News) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meresmikan pembangunan (ground breaking) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 4 berkapasitas 2x1.000 MW di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Kamis.

"Pembangunan ini saya harapkan dapat melibatkan banyak local community yang ada di sekitar serta menyerap tenaga kerja yang memberi dampak baik bagi ekonomi sekitar," kata Menteri ESDM Ignasius Jonan saat meninjau lokasi pembangunan.

Ia juga mengharapkan dengan PLTU Jawa 4, tidak ada lagi gangguan listrik yang berarti di kawasan Jawa dan Bali sebab apabila masih mengalami kendala, kontraktor juga akan dikenakan denda sesuai perhitungan karena sudah tercantum dalam aturan yang berlaku.

Jonan juga memberikan apresiasi atas tarif yang diperhitungkan sehingga muncul nominal 5,3 sen per kWh.

"Tugas saya adalah menjaga tarif itu, dan saya rasa sudah sesuai," katanya.

PLTU Jawa 4 dibangun dengan menggunakan teknologi terbaru yaitu ultra super critical (USC), yang beroperasi pada tekanan dan suhu di atas titik kritis air, di mana fase gas dan cair dalam keadaan seimbang sehingga menghasilkan efisiensi yang lebih tinggi. 

Pembangkit listrik USC memiliki efisiensi sekitar delapan sampai 10 persen dibandingkan dengan pembangkit listrik berbasis batu bara lainnya dan menghasilkan emisi gas buang yang lebih rendah.

Proyek Tanjung Jati B (Jawa 4) memiliki nilai investasi sebesar 4,2 miliar dolar AS. Proyek pembangkit listrik ini dikelola oleh konsorsium PT Bhumi Jati Power (BJP), yang terdiri dari Sumitomo Corporation (50 persen saham), PT United Tractors TBK (25 persen) dan The Kansai Electric Power Co (25 persen).

Pembangunan PLTU Jawa 4 menggunakan skema BOT (build operate and transfer) dengan jangka waktu 25 tahun sejak commercial operation date

Pembangunan ini diharapkan dapat menambah serta memperkuat sistem kelistrikan di Jawa-Bali. Jawa 4 dibangun di atas lahan seluas 77,4 ha, proyek ini ditargetkan akan rampung dalam kurun waktu sekitar 50 bulan sampai 54 bulan dimulai sejak April 2017, serta diperkirakan dapat beroperasi pada Mei 2021 dan September 2021.

Pewarta: Afut Syafril
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017