Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan (Menhan) se-Asia Pasifik sepakat meningkatkan kerjasama keamanan maritim di kawasan Asia Pasifik, terutama di Selat Malaka, yang selama ini menjadi jalur pelayaran internasional terpadat di dunia. Demikian salah satu poin dalam pertemuan keenam Menhan se-Asia Pasifik "Shangri-la Dialogue" yang berlangsung 1-3 Juni 2007 di Singapura, seperti dilansir jaringan televisi Channel Newsasia yang dikutip ANTARA, Senin. Dalam kegiatan yang diikuti sekitar 21 negara di kawasan Asia Pasifik itu, seluruh peserta sepakat keamanan maritim di Asia Pasifik, khususnya Selat Malaka, sudah berangsur membaik dan kondusif. Namun, masih diperlukan kerjasama untuk meningkatkan pengamanan laut di kawasan tersebut, terutama di Selat Malaka, tempat hampir sekitar 40 persen perdagangan dunia melewati selat sepanjang 500 mil itu. Bagi Indonesia, masalah keamanan maritim sangat berkaitan dengan kesejahteraan ekonomi "Kita tidak dapat membangun kekuatan pertahanan yang memadai, karena banyak masalah domestik yang masih menghadang, seperti kemisikinan, pengangguran dan kesenjangan pembangunan," kata Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono. Anggaran pertahanan Indonesia hanya kurang satu persen dari dari GDP atau lebih rendah dari Singapura. Itu sangat jauh, karena itu kami merasa perlu untuk menjalin kerjasama dengan negara-negara lain untuk membantu meningkatkan daya mampu tersebut. Sementara itu, Menhan Singapura, Teo Chee Heen, mengatakan untuk pengamanan maritim, terutama di Selat Malaka, pihaknya telah membantu menempatkan satu radar intai di Selat Singapura yang dapat memantau pula kondisi keamanan di Selat Malaka dan sebagian wilayah laut Indonesia di sekitar Selat Malaka. "Keberadaan radar itu juga sudah dikoordinasikan dengan pemerintah Indonesia, sebagai bentuk transparansi dalam kerjasama kedua negara, khususnya dalam sharing information," katanya. Pada kesempatan yang sama, Komandan Komando Pasukan Amerika Serikat di Asia Pasifik, Laksamana Timothy Keating, mengemukakan meski kejahatan laut di kawasan Samudra Pasifik dan India makin berkurang, kerjasama yang lebih solid di antara negara-negara kawasan diperlukan. Selain membahas kerjasama maritim, pertemuan keenam Menhnan Se-Asia Pasifik juga membahas situasi keamanan global, terutama dengan munculnya kekuatan militer China dan India, serta hubungannya dengan AS. (*)

Copyright © ANTARA 2007