Honiara (ANTARA News) - Gol internasional perdana Myer Bevan dan gol bunuh diri Haddis Gagame sudah cukup untuk membawa Selandia Baru melaju ke playoff antar benua untuk putaran final Piala Dunia 2018, menyusul hasil imbang 2-2 dengan Kepulauan Solomon pada Selasa.

Hasil pada putaran akhir kualifikasi zona Oseania membawa Selandia Baru menang agregat 8-3, menyusul kemenangan 6-1 pada leg pertama di Auckland.

Micah Leaalafa mencetak gol penalti pada babak pertama, sedangkan kapten Hanry Faarado melakukan hal yang sama pada babak kedua untuk tim tuan rumah, yang menggunakan keuntungan pada kondisi panas terik di Honiara untuk tampil lebih baik dibanding yang mereka lakukan Jumat silam.

Selandia Baru, yang pernah lolos ke putaran final Piala Dunia 1982 dan 2010, kini akan berhadapan dengan tim peringkat kelima zona Amerika Selatan -- yang saat ini dihuni tim dua kali juara dunia Argentina -- pada pertandingan playoff dua leg pada November.

"Ini merupakan hari yang sulit, kami memiliki banyak peluang dan saya senang bahwa pekerjaan ini telah selesai," kata pelatih "All Whites" Anthony Hudson.

"Anda harus memberikan kredit kepada tim tuan rumah. Mereka memberikan segalanya dan bermain untuk harga diri dan negara mereka dan mereka memberikan ujian nyata kepada kami."

"All Whites" dapat dikatakan telah mengamankan posisi di playoff menyusul kemenangan di Auckland, dan Hudson mengistirahatkan sejumlah pemain kunci termasuk kapten Chris Wood, yang mengemas trigol Jumat silam.

Meski mengawali pertandingan dengan cukup baik, rapuhnya pertahanan tim tuan rumah kembali menjadi momok ketika mereka gagal menyapu bola liar dan Bevan menyambar bola pantul pada menit ke-14.

Gol kedua tim tamu juga berbau keberuntungan ketika umpan silang Kosta Barbarouses terdefleksi kepala Gagame dan melambung melewati kiper Phillip Mango.

Tuan rumah memberi tekanan terhadap pertahanan Selandia Baru dan kiper Stefan Marinovic dipaksa melakukan sejumlah penyelamatan bagus sebelum Benjamin Totori dijatuhkan di kotak terlarang oleh Andrew Durante serta Leaalafa membukukan gol dari eksekusi penalti.

Meski tuan rumah terus memaksimalkan keuntungan dari kelelahan kubu Selandia Baru yang kelelahan dengan suhu sekitar 30 derajat celcius dan kelembaban 80 persen, mereka hanya mampu memaksimalkannya dari titik penalti yang dikonversi Paarodo pada menit ke-78.

"Ini merupakan hasil yang bagus untuk kami, karena untuk tertinggal 0-2 dari tim yang profesional dan kemudian mampu bangkit terasa seperti kemenangan," kata pelatih Kepulauan Solomon yang berasal dari Spanyol Felipe Vega-Arango.

"Mereka membuktikan bahwa mereka mampu bersaing. Mereka tidak pernah menyerah. Kami memiliki banyak peluang dan kiper mereka melakukan penyelamatan-penyelamatan bagus maka ini adalah skor yang bagus untuk kami," demikian dilansir Reuters.

(H-RF/B016) 

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017