Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama Bursa Efek Jakarta (BEJ), Erry Firmansyah menilai tidak pada kapasitas Sjahrir untuk bicara mengenai keberatan soal rencana BEJ akan pindah gedung. "Kapasitas dia untuk berbicara seperti itu apa," kata Direktur Utama BEJ, Erry Firmansyah di Jakarta, Senin. Sebelumnya penasehat presiden Sjahrir mengeluarkan rilis yang intinya keberatan atasi rencana kepindahan BEJ ini. Menurutnya rencana kepindahan gedung BEJ tersebut urgensinya tidak relevan, dan lokasi gedung BEJ saat ini dinilainya masih strategis di tengah pusat kota dan pusat keuangan. Meski begitu BEJ telah mengagendakan rencana kajian pindah gedung, pada RUPS BEJ yang akan diselenggarakan pada 6 Juni 2007. Sebelumnya Syahrir memiliki perusahaan sekuritas dengan nama Syahrir Sekuritas. Namun kemudian perusahaan itu tidak eksis lagi akibat tidak mampu menambah setoran modal seperti yang diwajibkan dalam peraturan pasar modal. Sementara itu Direktur Pencatatan Bursa Efek Jakarta (BEJ), Eddy Sugito, mengatakan pemegang saham BEJ berkeinginan agar BEJ memiliki gedung sendiri. "Karena itu tidak menutup kemungkinan BEJ pindah gedung ke tempat lain," katanya. Menurut Eddy, rencana perpindahan BEJ dari Kawasan Bisnis Terpadu Sudirman (SCBD) masih dalam tahap pengkajian. "Kami belum bisa mempublikasikan persoalan ini, nanti dalam RUPS saja," kata Eddy. Informasi yang beredar di pasar, rencana kepindahan gedung BEJ tidak terlepas dari tarik-menarik kepentingan bisnis group Bakrie dan kelompok usaha Artha Graha. Isunya BEJ ditawari pindah ke Rasuna Epicentrum milik PT Bakrie Development Tbk. Saat ini BEJ berlokasi di kawasan terpadu Sudirman (SCBD) milik Grup Artha Graha. Menanggapi isu tersebut Direktur Utama BEJ Erry Firmansyah tidak mau ambil pusing, menurut dia masalah Bakrie dan Artha adalah urusan mereka. Sedangkan masalah perpindahan gedung, saat ini masih dikaji oleh konsultan yang ditunjuk BEJ yakni Procon. "Kajiannya masih dibahas oleh Procon," ujarnya. Erry mengatakan berdasarkan kajian tersebut, barulah BEJ bisa menentukan apakah akan pindah atau tidak pindah. Mengenai rencana BEJ harus mempunyai gedung sendiri, menurut Erry hal itu perlu perhitungan sendiri. "Apakah biayanya lebih mahal menyewa gedung atau membuat gedung sendiri, itu juga masuk dalam bahan kajian. Jadi tergantung kajiannya, kalau ternyata lebih mahal punya gedung sendiri tentu kita akan sewa," tambahnya. Sementara itu Sekretaris Perusahaan PT Bakrie Develpoment Tbk Nuzirman Nurdin membantah jika perseroan yang menawarkan diri BEJ untuk pindah ke Rasuna Epicentrum. "Bukan kita yang menawarkan, tetapi BEJ yang datang ke kita," katanya. Dia menambahkan BEJ datang ke Bakrie Development dikarenakan memang kawasan Rasuna Epicentrum memenuhi syarat mereka. "Dari banyak developer yang masuk, setelah disaring kita malah nomor satu," ujarnya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007