Jakarta (ANTARA News) - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih mengkaji pengajuan keberadaan Wakil Sekretaris Kabinet (Waseskab) untuk membantu kinerja Sekretariat Kabinet (Sekkab) saat ini. Wakil Ketua Komisi II DPR, Sayuti Asyathri, dalam Rapat Kerja Komisi II DPR, di Jakarta, Senin, yang juga dihadiri oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Hatta Rajasa, dan Sekretaris Kabinet (Seskab), Sudi Silalahi, mengatakan bahwa pengangkatan Waseskab harus dikaji dan dipertimbangkan. "Menurut kami jabatan itu bisa dipertimbangkan, apabila dilakukan koordinasi bidang tugas dengan Sekretaris Negara dan Unit Kerja Presiden Untuk Pengelolaan Program Reformasi (UPK3R), karena yang sekarang saja masih terjadi tumpang tindih," ujarnya. Sayuti mengetahui tugas Sekkab sangat berat, namun kenapa keberadaan Waseskab baru diajukan saat ini sehingga timbul kecurigaan. "Makanya, teman-teman komisi II sedang menggali ada apa dibalik keinginan penambahan itu. Sebenarnya menurut kami jabatan Seskab sejak awal berat, karena dia harus memantau kerja dari semua departemen, tetapi kenapa tidak dari dulu, sehingga timbul kecurigaan," katanya. Penambahan jabatan Waseskab, kata Sayuti, dikhawatirkan akan menambah masalah komunikasi antara Presiden dengan pimpinan lembaga kepresidenan. "Kita khawatir dengan jabatan yang sekarang ada terjadi persoalan komunikasi antara pimpinan lembaga kepresidenan dengan Presiden, apalagi kalau menambah lagi. Ini akan menambah rumitnya komunikasi terutama hubungan antara sekretaris negara dengan sekretariat kabinet," katanya. Sementara itu, Sudi Silalahi mengatakan, keberadaan Waseskab diperlukan untuk membantu kinerja Sekkab. "Ini memang diperlukan dan saya mengajukannya. Saya jamin tidak ada kepentingan politik dalam pengajuan jabatan Waseskab," katanya. Sekretariat kabinet mempunyai tugas memberikan dukungan staf dan pelayanan administrasi kepada Presiden selaku Kepala Pemerintahan dalam menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan negara. Sudi mengatakan, untuk menjalankan tugas tersebut anggota sekretariat kabinet hampir setiap hari harus bekerja hingga tengah malam. Ia juga menegaskan, tidak akan terdapat unsur politik di dalam jabatan Waseskab tersebut. "Saya sendiri menduduki jabatan sekretaris kabinet tidak dengan membawa nama politik, saya tidak tergabung dengan partai poltik mana pun meski banyak yang menawari," ujarnya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007