Jakarta (ANTARA News) - Realisasi produksi minyak dan gas bumi (migas) selama Januari-April 2007 di bawah target yang ditetapkan. Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dalam raker dengan Komisi VII DPR di Jakarta Senin malam mengatakan produksi minyak Januari-April 2007 hanya 964 ribu barel per hari. "Realisasi produksi dalam beberapa bulan terakhir ini mengalami penurunan dibandingkan rata-rata produksi 2006 yang mencapai 1,006 juta barel per hari," katanya. Tingkat produksi tersebut juga di bawah target APBN 2007 sebesar 1,05 juta barel per hari. Sementara, lanjutnya, produksi gas bumi selama Januari-April 2007 juga hanya mencapai 7.718 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 91,63 persen dari "work program and budget" (WP&B) 2007 yang ditetapkan 8.423 MMSCFD. Menurut Purnomo, penurunan produksi minyak disebabkan adanya kerusakan peralatan mekanikal di sejumlah operasi lapangan minyak. Gangguan tersebut antara lain terjadi pada "single buoy mooring" (SBM) atau tangki penampung terapung di lapangan milik BP West Java, sehingga produksi minyak sebesar 30.000 barel per hari terhambat. Namun, pada 8 Mei lalu, produksi mulai normal dengan selesainya pemasangan SBM baru. Selain itu, terjadinya gangguan fasilitas produksi Mutiara yang menampung minyak Lapangan Sepanjang milik EMP Kangean yang disebabkan kebocoran "boiler," sehingga sumur ditutup, karena produksinya berupa minyak berat. "Penurunan produksi minyak mencapai 3.000 barel per hari dan diperkirakan normal September 2007 dengan berfungsinya fasilitas baru," katanya. Gangguan teknis juga terjadi di lapangan ConocoPhillpis di Natuna, sehingga produksi turun 13.600 barel per hari. Penyebab utama tidak tercapainya produksi gas, menurut Purnomo, antara lain karena belum selesainya pembangunan pipa Sumsel-Jabar yang membuat penyaluran gas Pertamina dan ConocoPhillpis terganggu dan pecahnya pipa penyalur Pertamina di Jatim yang menyebabkan pasokan gas Santos dan EMP Kangean berkurang. Selain itu, terdapat kendala operasi produksi gas di Lapangan Belanak milik ConocoPhillips, Lapangan Peciko dan Tunu South milik Total, dan menurunnya kemampuan reservoir di beberapa lapangan milik CNOOC, Lapindo Brantas, dan Medco EP. Purnomo juga memaparkan, realisasi pendistribusian BBM bersubsidi selama Januari-April 2007 mencapai 12,002 juta kiloliter yang terdiri dari premium 5,499 juta kiloliter, minyak tanah 3,203 juta kiloliter, dan solar 3,3 juta kiloliter.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007