Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan migas multinasional asal Inggris, British Petroleum (BP) Plc, tertarik menanamkan investasi dalam pengembangan bahan bakar nabati (BBN) atau biofuel di Indonesia. Wakil Direktur Eksekutif BP Indonesia, Nico Kanter, usai mendampingi Presiden Global Biofuels BP, Philip New bertemu Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, di Jakarta, Rabu mengatakan pihaknya melihat potensi biofuel di Indonesia cukup menjanjikan. "Indonesia memiliki lahan yang cukup luas. Kami akan cari lokasi dalam waktu dekat," katanya. Namun, menurut dia, ketertarikan BP masih dalam tahap awal, karena pihaknya juga belum mengembangkan biofuel di negara lain. Dalam pertemuan tersebut, lanjutnya, pihaknya juga meminta kejelasan regulasi dalam pengembangan biofuel di Indonesia. Sekretaris Tim Nasional Pengembangan BBN, Evita Legowo, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan, BP memiliki teknologi, dana, dan sumber daya manusia untuk mengembangkan biofuel di Indonesia. Menurut dia, perusahaan itu berencana menggandeng PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dalam pengembangannya. Ia mengatakan BP kemungkinan memakai teknologi "second generation" yang sudah memakai proses pemecahan dan hidrogenasi, sehingga produksi biofuel menjadi lebih efisien. BP berencana mengembangkan "biofuel" mulai dari hulu hingga hilir dengan bahan baku jarak, tebu, dan sorgum, tambah Evita. "Mereka juga minta jaminan pasar domestik dan ekspor termasuk keharusan menggunakan biofuel di Indonesia," katanya. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007