Jakarta (ANTARA News) - Komisi II DPR akan segera menentukan sikap mereka terhadap Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Jatinangor, Sumedang terkait dengan arah perbaikan dalam tubuh instusi pendidikan itu melalui hasil "investigasi" Panitia Keja (Panja) tim evaluasi yang terdiri atas 25 anggota. "Kita berharap secepatnya, mudah-mudahan dalam tiga minggu ini sudah ada hasilnya," kata Wakil Ketua Komisi II, Priyo Budi Santoso, di Jakarta, Rabu, disela-sela rapat Panja yang juga dihadiri oleh Plt Rektor Johanis Kaloh, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Sunarko, dan unsur media. Menurut dia, Panja tim evaluasi IPDN juga bertujuan untuk turut memberikan alternatif bagi perbaikan IPDN di masa mendatang. Meski opsi untuk membubarkan IPDN masih ada, katanya, DPR berusaha untuk menghindari alternatif tersebut. Priyo berharap sikap yang diambil DPR terkait IPDN bermanfaat. Ia pun tidak mempermasalahkan jika sikap yang diambil DPR berbeda dengan opsi yang telah diberikan tim evaluasi khusu yang dibentuk oleh Presiden Susilo bambang Yudhoyono dan diketuai mantan Menteri Negara Otonomi daerah serta mantan Rektor Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Ryaas Rasyid. "Kami sudah mendengar rekomendasi tim yang dibentuk Presiden, kami menghargai langkah tim. Tetapi izinkan kami berjalan menurut naluri kami, mudah-mudahan, kami dapat mencari beberapa alternatif dengan mengundang banyak narasumber dan izinkanlah dengan cara kami memberikan pandangan sikap DPR tentang IPDN," kata Priyo yang juga anggota Panja tim evaluasi. Saat ini, kata Priyo, Panja sedang menghimpun berbagai keterangan dan informasi dari berbagai pihak yang terkait dengan IPDN termasuk para cendekia. Ia juga mengatakan DPR mendorong adanya perombakan total dalam manajemen maupun kurikulum di IPDN serta berusaha menghilangkan unsur kekerasan dalam institusi tersebut. Selain itu, ia juga mengatakan DPR mendukung upaya hukum untuk mengusut tuntas kasus kekerasan yang terjadi di IPDN dengan tidak melupakan upaya non hukum yaitu berbagai perbaikan dalam tubuh intitusi tersebut.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007