Jakarta (ANTARA News) - Sebagian orang seringkali tak menyadari batuk yang dia derita ternyata merupakan gejala asma, bukan semata batuk. Lantas seperti apa batuk pertanda asma ?

"Gejala asma itu batuk atau mengi (bengek, suara napas karena penyempitan saluran napas) yang membandel, berulang atau sulit sembuh sudah lebih dari dua minggu," ujar Sekretaris Unit Koordinasi Kerja Respirologi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Wahyuni Indawati, Sp. A(K) di Jakarta, Selasa. 

Batuk ini biasanya muncul setelah ada pencetus antara lain debu, bulu binantang, kapuk, makanan, infeksi virus (paling sering).

Lalu, perubahan cuaca, tungau, polusi dalam ruangan misalnya rokok, luar ruangan seperti polusi kendaraan bermotor, dan asap. 

Batuk yang merupakan pertanda asma juga biasanya lebih berat pada malam atau dini hari.

"Batuk dalam jangka waktu lama selalu dipikir tuberkulosis. Orang tua selalu berpikir begitu, TB mania. Padahal bisa juga asma," kata Wahyuni.  

Selain batuk, napas terengah-engah, lesu dan tidur terganggu menjadi tanda lainnya seseorang menyadang asma. 

Asma merupakan penyakit peradangan kronik di saluran napas. Ada reaksi berlebihan pada rangsangan di saluran napas. Lalu bagaimana menanggulanginya?

Wahyuni mengatakan menghindari faktor pencetus menjadi langkah awal pencegahan asma. 

"Penghindaran pencetus itu nomor satu. Pencegahan dini mulai pada ibu hamil, bayi, ibu menyusui dan lainnya," kata dia. 

Bila asma sudah terjadi, gunakanlah obat dengan tepat dari segi jenis, dosis, cara dan waktu. 

"Tujuannya agar asma terkendali, pasien bisa melakukan aktivitas normal, mencegah terjadinya serangan asma, mencegah kematian akibat asma, dan menjaga fungsi paru senormal mungkin," papar Wahyuni. 

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017