Kendari (ANTARA News) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), mengungkapkan produksi budidaya kepiting bakau di daerahnya mencapai 40 ton per tahun.

Kepala DKP kendari Agus Salim Safarullah di Kendari, Kamis, mengatakan produksi itu berasal dari lahan atau kawasan budidaya sekitar 100 hektare.

"Budidaya kepiting bakau ini memiliki prospek ekonomi yang sangat menjanjikan di Kendari, karena permintaan sangat tinggi," katanya.

Dikatakannya, peminat atau permintaan kepiting bakau dari Kendari tidak hanya untuk kebutuhan lokal Kendari atau SUltra, tetapi sudah diantarpulaukan.

"Kepiting bakau di Kendari, katanya, merupakan salah satu komoditas perikanan budidaya yang sudah diantarpulaukan kebeberapa daerah seperti Surabaya, Makassar dan Jakarta," katanya.

Menurut dia, kepiting bakau merupakan bagian dari perikanan budidaya air payau yang mulai digeluti oleh masyarakat Kendari, khususnya petani budidaya kepiting.

"Pengembangan budidaya kepiting bakau ini hasilnya telah mengangkat kehidupan perekonomian warga kita khususnya yang eksis dalam budidaya komoditi tersebut," katanya.

(T.KR-SPR/J008)

Pewarta: Suparman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017