Daftar tersebut termasuk dinding pembatas, yang secara eksplisit dikesampingkan dari negosiasi."
Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta uang untuk mendanai tembok perbatasan sebagai bagian dari kesepakatan imigrasi, dan berjanji membantu melindungi sekaligus mencegah tangkal anak-anak yang bermimpi memasuki AS secara ilegal.

Gedung Putih menyiarkan dokumen bahwa Pemerintahan Trump dari Partai Republik juga mendesak pencegahan terhadap anak-anak di bawah umur tanpa pendamping memasuki AS, yang kebanyakan berasal dari Amerika Tengah.

Dokumen itu disampaikan kepada pemimpin di Kongres pada Minggu malam (8/10), dan mendapat teguran cepat dari Partai Demokrat, yang mencari penyelesaian legislatif untuk program Tindakan Tangguhan untuk Kedatangan Anak (DACA). Program itu diakhiri Trump pada bulan lalu.

Pemimpin Dewan Perwakilan Rakyat AS dari Partai Demokrat Nancy Pelosi dan pemimpin Senat dari Partai Demokrat Chuck Schumer menyatakan Pemerintah AS tidak bisa serius berkompromi atau membantu para pemimpi meraih sukses masuk AS, jika mereka memulainya dengan daftar kutukan bagi merekai, masyarakat pendatang dan sebagian besar warga Amerika.

"Daftar tersebut termasuk dinding pembatas, yang secara eksplisit dikesampingkan dari negosiasi. Jika presiden serius melindungi para pemimpi, maka stafnya tidak melakukan usaha dengan itikad baik untuk melakukannya," catat mereka, layaknya dikutip kantor berita Reuters.

Pemerintahan Trump menginginkan daftar keinginan untuk memandu reformasi imigrasi di Kongres dan mendampingi rancangan undang-undang untuk menggantikan DACA.

DACA adalah program zaman Presiden Barack Obama yang melindungi hampir 800.000 kalangan pemimpi sukses di AS dari pengusiran dan mengizinkan mereka mendapatkan izin kerja. Obama menyebut bahwa sukses AS juga dari bagian mimpin kaum imigran.

Jika RUU Trump diberlakukan, maka prioritas Gedung Putih dalam waktu dekat dapat mendeportasi orangtua kalangan pemimpi.

Proposal tersebut menekankan penegakan imigrasi dan memasukkan permintaan dana untuk mempekerjakan 370 hakim imigrasi lagi, kemudian 1.000 pengacara untuk badan Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE), 300 jaksa federal dan 10.000 agen ICE tambahan untuk memberlakukan undang-undang imigrasi.

"Prioritas ini sangat penting untuk mengurangi konsekuensi hukum dan ekonomi dari pemberian status kepada penerima DACA," ujar direktur urusan legislatif Trump, Marc Short, kepada wartawan.

Gedung Putih menjelaskan bahwa tidak akan mendorong kalangan pemimpi untuk mendapatkan status kewarganegaraan AS, hanya status hukum, dan masuk dalam kesepakatan potensial.

Trump mengatakan kepada Kongres bahwa mereka memiliki enam bulan untuk menghasilkan undang-undang untuk membantu Pemimpi, yang menjadi pecahan dari 11 juta pendatang gelap di AS, yang sebagian besar adalah Hispanik.

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017