Makassar (ANTARA News) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi merencanakan memperbesar atau memperluas Bandara Internasional Sultan Hasanuddin di Makassar, Sulawesi Selatan hingga dua kali lipat.

Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan itu menjawab hal apa saja yang telah dan siap dilakukan kementerian dalam dialog transportasi bertajuk "Konektivitas Sulawesi Selatan dan Indonesia Bagian Timur" di Universitas Hasanuddin Makassar, Sulsel, Jumat.

"Jadi dalam waktu yang tidak maksimal, kita akan membangun lagi seperti perluasan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar dua kali lipat," ujarnya.

Rencana untuk memperluas volume bandara kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan itu dikarenakan jumlah beban atau kapasitas bandara yang sudah melewati batas.

Jumlah penumpang yang signifikan pada setiap harinya itu memang sudah sepatutnya diantisipasi agar para penumpang bisa terlayani secara maksimal dan tidak merugikan karena berdesakan akibat kelebihan kapasitas.

Besarnya jumlah penumpang yang hadir di bandara itu, memang ada beberapa alasan dan salah satunya terkait pertumbuhan ekonomi provinsi tersebut yang memang terus terjaga hingga saat ini.

Pertumbuhan ekonomi Sulsel juga diiringi perkembangan perekonomian masyarakat sehingga mendorong mereka untuk lebih memilih pesawat dibandingkan angkutan yang lain seperti kapal laut.

"Untuk sekarang ini, kita rencana bangun bandara yang rencana berumur 10 tahun, namun karena perkembangan perekonomian justru baru lima tahun, kapasitasnya sudah tercapai. Jadi dari sini menunjukkan bahwa volume gerbang-gerbang di Makassar begitu besar," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga menyempatkan menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo dan Wapres JK. Dalam beberapa kesempatan, biasa memberikan masukan-masukan pada menteri termasuk dirinya bagimana Makassar atau Sulsel bisa lebih baik lagi kedepan.

"Keluarga saya kemarin datang dua hari disini (Makassar) dan ternyata ceritanya begitu panjang soal Makassar dan Sulsel," ujarnya.

Pewarta: Abd Kadir
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017