Jakarta (ANTARA News)  - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta kondisi navigasi Bandara Pattimura, Ambon, dievaluasi menyusul gempa beruntun yang terjadi di wilayah tersebut, Selasa (31/10).

Budi ditemui di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Rabu, mengatakan meski gempa menyebabkan kerusakan fisik bangunan bandara, operasi penerbangan tidak terganggu karena kepadatan yang tidak terlalu tinggi.

"Tadi pagi saya komunikasi dengan AirNav, itu penerbangannya masih berjalan normal. Hanya saja, saya minta mereka untuk melakukan evaluasi untuk fungsi navigasi. Terutama kalau terlalu lama juga bahaya," ungkapnya.

Mantan Direktur Utama Angkasa Pura II itu menjelaskan menara (tower) mengalami retak dan pecah kaca pada kabin controller lebih dari 50 persen meski masih berfungsi.

"Tiangnya belum bisa dipakai. Kami belum berani pastikan bisa dipakai kembali atau tidak. Bisa jadi dibangun lagi, bisa juga dipakai lagi," katanya.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso, dalam keterangan tertulis, memastikan operasional Bandara Pattimura, Ambon, tetap berjalan normal.

Akibat gempa di Ambon itu, kondisi bangunan tower mengalami retak dan pecah kaca pada kabin controller lebih dari 50 persen. Namun secara umum fasilitasnya masih berfungsi.

Kondisi normal juga dipastikan untuk fasilitas navigasi, DVOR PMA, Localizer, dan GPS. Begitu juga dengan kondisi radar dan VHF ER di Gunung Nona, yang dilaporkan masih beroperasi normal.

AirNav Indonesia Cabang Pratama Ambon melaksanakan rencana cadangan untuk menjamin operasional penerbangan di Bandara Pattimura tetap berjalan.

Mengingat tower belum bisa dipergunakan, dengan mempertimbangkan fasilitas dan kesiapan mental personel ATC, maka operasional APP dan tower dilakukan di ruang Briefing Office. Ruangan ini merupakan tempat yang paling memungkinkan dan aman untuk dipergunakan sebagai antisipasi gempa susulan.

Saat ini, AirNav juga menyiapkan fasilitas komunikasi, yang pada pukul 04.00 WIT sudah siap dioperasikan. Sementara itu, karena pelayanan tower tidak dilakukan di tempat yang tinggi, maka observasi landasan pacu dilakukan oleh personel ATC dari watchroom PKPPK.

"Operasional tower di watchroom itu akan dilakukan sampai perbaikan tower selesai dan bisa digunakan lagi," kata Agus.

Dari hasil koordinasi antara Otoritas Bandara Wilayah VIII Bandara Pattimura Ambon dengan PT Angkasa Pura I sebagai pengelola Bandara Pattimura, Lanud Pattimura dan AirNav Indonesia Cabang Ambon, saat ini fasilitas bandara, serta landasan pacu, taxiway, dan apron kondisinya aman.

Fasilitas kelistrikan dan lainnya juga normal. Namun terjadi kerusakan fisik di terminal berupa plafon runtuh di beberapa bagian, tapi struktur bangunan masih utuh.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017