Jakarta (ANTARA News) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) diperkirakan memberikan setoran kepada negara sebanyak Rp19,691 triliun pada tahun buku 2006, kata Direktur Utama PT Telkom, Rinaldi Firmansyah, di Jakarta, Rabu. Dia mengemukakan, kontribusi terbesar Telkom kepada negara pada pos setoran pajak yang mencapai Rp14,987 Triliun yang antara lain terdiri atas Pajak Penghasilan (PPh) Telkom senilai Rp4,583 triliun, PPh Telkomsel senilai Rp4,764 triliun, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Telkom senilai Rp3,661 triliun dan PPN Telkomsel senilai Rp775 Miliar. Kontribusi tahun buku 2006 sebanyak Rp14,987 tersebut naik sebesar 29,54 persen dibandingkan kontribusi Telkom kepada negara pada tahun buku 2005 yang sebesar Rp11,569 triliun. Rinaldi menyatakan, Telkom merealisasikan setoran kepada negara dalam bentuk deviden senilai Rp2,761 triliun pada 2006, meningkat 76 persen dibandingkan dividen Telkom pada 2005 senilai Rp1,569 triliun. Dia mengatakan, kepemilikan saham Telkom, pemerintah sebanyak 51,2 persen dan dimiliki oleh publik sebanyak 48,8 persen (4,1 persen oleh lokal Indonesia dan 44,7 persen oleh asing). Saat ini, menurut dia, ada kecenderungan dalam dunia bisnis telekomunikasi sudah banyak yang berbagung dengan bisnis media atau sebaliknya. "PT Telkom masih tetap pada bisnis informasi dan telekomunikasi," katanya. Rinaldi mengatakan, untuk pesawat telpon kabel tetap, Telkom menguasai pasar 87,4 persen (Desember 2006), sedangkan Telkomsel menguasai pasar seluler sebanyak 56 persen (Desember 2006). Dia mengatakan, Indonesia yang berpenduduk 230 juta mempunyai 10 operator wireless dengan share dua operator teratas sebanyak 89 persen, sedangkan Cina yang berpenduduk 1,450 juta mempunyai empat operator seluler dengan share dua operator teratas sebanyak 84 persen, sementara India dengan penduduk 1,08 juta mempunyai 15 operator wireless dengan share dua operator teratas sebanyak 48 persen. Selain itu, ujarnya, data per 31 Desember 2006 menyebutkan jumlah pelanggan telpon tetap di Indonesia sebanyak 8,7 juta yang dikuasai sebanyak 99 persen oleh Telkom dengan penetrasi sebanyak empat persen. Sedangkan, pelanggan telpon fixed wireless di Indonesia sebanyak 6,1 juta dengan penetrasi 2,6 persen dan dikuasai oleh Telkom sebanayk 69 persen. Sementara itu, pelanggan seluler di Indonesia sebanyak 63,7 juta dengan penetrasi 28 persen dan dikuasai oleh Telkomsel sebanyak 56 persen. Pelanggan Internet di Indonesia sebanyak 25 juta dengan penetrasi sebanyak 11,4 persen, dan pelanggan "broadband" sebanyak 150.000 dengan penetrasi 0,1 persen dengan dikuasai oleh Speedy sebanyak 65 persen. "Penetrasi telepon di Indonesia sudah tumbuh cukup pesat. Penetrasi untuk telpon tetap di Indonesia sebanyak tujuh persen dengan jumlah pelanggan sebanyak 14,8 juta pada kuartal I 2007, sedangkan penetrasi seluler di Indonesia sebanyak 30 persen dengan total pelanggan sebanyak 69 juta pada kuartal I 2007," ujar Rinaldi. Dia mengatakan, Telkom mempunyai pendapatan operasional sebanyak Rp14,5 triliun (kuartal pertama 2007) naik 22,8 persen dibandingkan kuartal 1 2006 yang senilai Rp11,8 triliun, sementara "operating expense" Telkom pada Kuartal 1 2007 senilai Rp8,4 triliun atau naik sebesar 34,7 persen dibandinkan kuartal 1 2006 yang senilai Rp6,2 triliun. Sementara itu, laba sebelum pajak (EBITDA) Telkom senilai Rp8,7 triliun pada kuartal pertama 2007 atau naik 10,7 persen dibanding kuartal pertama 2005 yang senilai Rp7,9 triliun, dan untuk pendapatan bersih Telkom pada kuartal 1 2007 senilai Rp3,5 triliun pada kuartal pertama 2006. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007