... yang akhirnya memastikan kami harus menunda ini karena permintaan dari teman-teman di ojek online...
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengatakan pemerintah Provinsi DKI Jakarta menunda penataan kawasan Pasar Tanah Abang, di Jakarta Pusat.

"Tadi saya lihat dengan mata kepala sendiri, tadi saya laporkan ada temuan baru yang harus terverifikasi. Berikutnya yang akhirnya memastikan kami harus menunda ini karena permintaan dari teman-teman di ojek online," kata Uno, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat.

Ojek online, yaitu Go-Jek, Uber, dan Grab menyatakan mereka membutuhkan waktu untuk adaptasi terhadap kemungkinan kebijakan yang akan pemerintah Provinsi DKI Jakarta ambil, kata dia.

"Jadi sosialisasinya itu dibutuhkan untuk beberapa hari ke depan. Kita statusnya hari ke hari sampai pak gubernur yakin datanya cukup. Ini sih sudah siap tapi beliau ingin pastikan dengan beberapa data terakhir dan sosialisasi ke pakar," kata Uno.

Singkatnya arahan dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, harus melengkapi data lebih banyak lagi. Untuk memastikan kebijkaan yang akan diambil itu bisa langsung berdampak dan berbasis data, katanya.

"Data yang sekarang ini harus diperkaya lagi dan juga diingatkan harus ada sosialisasi yang cukup waktunya dan dimintakan pendapat oleh para pakar transportasi dan tata ruang kota dan juga pasukan," kata Uno.

Dijelaskan, yang menarik bahwa hasil dari data analisa pemerintah Provinsi DKI Jakarta, ternyata penyebab kemacetan lebih karena pembangunan jalan dan parkir liar.

"Sedang PKL sendiri itu di posisi yang bukan utama. Kita menemukan ini setelah big data, data kita buka dan kita analisa," kata dia.

Sementara itu, yang diperlukan adalah mengenai dari rancangan besar bahwa kita ingin penataan ini kecil, tapi untuk penataan besar di mana Tanah Abang ini akan jadi satu pusat perdagangan di Asia Tenggara," katanya.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017