Washington (ANTARA News) - Seorang pria yang ditangkap oleh pasukan Amerika Serikat di Libya dan dituduh terlibat dalam serangan yang menewaskan duta besar AS di Benghazi pada 2012 akan muncul di pengadilan federal di Washington D.C. pada Jumat, kata kantor Kejaksaan District of Columbia.

Mustafa al-Imam, yang tiba di Washington pada Jumat setelah dibawa dari Libya, akan dimunculkan di persidangan pada pukul 16.00 waktu setempat, kata kantor Kejaksaan dalam pernyataan.

Sejumlah pejabat militer, yang tidak bersedia disebutkan namanya, mengatakan kepada Reuters bahwa Imam diyakini merupakan warga negara Suriah yang berusia antara 35 dan 40 tahun.

Departemen Kehakiman AS telah mengatakan bahwa pria itu didakwa terkait serangan terhadap kompleks diplomatik AS di Benghazi. Dalam serangan itu, Duta Besar AS Christopher Stevens dan tiga warga Amerika lainnya terbunuh.

Imam ditangkap baru-baru ini di Libya oleh Pasukan Operasi Khusus AS dan dibawa ke Amerika Serikat oleh militer, menurut beberapa pejabat AS yang meminta namanya tidak disebutkan.

Imam didakwa "membunuh satu orang saat serangan berlangsung terhadap sebuah fasilitas federal" dan memberikan "dukungan materi kepada para teroris hingga menyebabkan kematian," kata Departemen Kehakiman dalam pernyataan.

Serangan terhadap kedutaan besar AS itu menjadi bahan perdebatan di kongres. Para anggota parlemen asal Partai Republik mengkritik cara Hillary Clinton, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS, menyikapi serangan.

Bulan lalu, para jaksa AS membuka kasus menyangkut seorang pria yang diduga sebagai pemimpin jaringan, Ahmed Abu Khatallah. Kasus itu juga sedang disidangkan di pengadilan District of Columbia.

(Uu.T008)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017