Baghdad (ANTARA News) - Sedikit-dikitnya 78 orang tewas ketika seorang penyerang bom yang diduga anggota Al-Qaeda menabrakkan truknya ke sebuah masjid Syiah di Baghdad, Selasa, hanya beberapa jam setelah 10.000 prajurit AS memulai ofensif terhadap kelompok muslim Sunni itu di sebelah utara ibukota Irak tersebut. Ofensif di sekitar kota Baquba di provinsi Diyala itu ditujukan antara lain pada jaringan-jaringan bom mobil Al-Qaeda yang telah menimbulkan korban jiwa dalam jumlah besar di Baghdad. Itu merupakan salah satu operasi terbesar militer sejak invasi ke Irak pada 2003. Seorang saksi mata mengatakan, penyerang itu menabrakkan truknya ke masjid Khilani di Baghdad, menghancurkan satu dinding dan merusak bagian dalam bangunan tesebut. Kubah masjid itu yang berwarna biru kehijauan tampaknya mengalami sedikit kerusakan. Perdana Menteri Nuri al-Maliki, seorang tokoh Syiah, menyalahkan serangan bom itu pada "Saddamis dan Takfiris", istilah yang digunakan oleh para pejabat Irak untuk menyebut Al-Qaeda. "Itu menunjukkan tekad (mereka) untuk mengobarkan kekerasan sektarian," kata Maliki dalam sebuah pernyataan. Polisi mengatakan, 78 orang tewas, termasuk sedikitnya sembilan wanita, dan 224 orang lain cedera. Petugas penyelamat mengangkat beberapa mayat dari masjid itu, sementara jasad hangus yang lain terlihat di sejumlah minibus yang terbakar di sekitar lingkungan lalu-lintas yang berdekatan. Itu merupakan pemboman terburuk kedua di Baghdad sejak pasukan AS-Irak meluncurkan operasi penumpasan pada Februari di ibukota Irak tersebut yang bertujuan mencegah perang saudara sektarian besar-besaran. Sebuah bom mobil pada 18 April menewaskan 140 orang di dekat sebuah pasar di Baghdad. "Orang Irak di negara ini dibunuh setiap hari. Tidak ada yang mempedulikan mereka," kata seorang pria tua di lokasi kejadian. Jurubicara militer Irak Brigjen Qassim Moussawi mengatakan, truk itu dipenuhi tabung gas dan setengah ton peledak. Ledakan itu terjadi sesudah masa relatif tenang di Baghdad setelah larangan keluar rumah empat hari diberlakukan pekan lalu pasca serangan terhadap sebuah tempat suci Syiah di kota Samarra, yang juga dituduhkan pada Al-Qaeda. Militer AS mengatakan, 22 gerilyawan tewas pada jam-jam awal ofensif terhadap Al-Qaeda di sekitar Baquba. Provinsi Diyala selain merupakan markas kelompok Sunni tersebut juga menjadi tempat tinggal penduduk Syiah dan Kurdi dalam jumlah besar, demikian AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007