Baghdad (ANTARA News) - Irak telah memulai pekerjaan rekonstruksi kilang minyak yang merupakan kilang terbesar di negara itu sebelum rusak akibat pertempuran sengit pasukan pemerintah dengan ekstremis ISIS, kata Kementerian Perminyakan Irak pada Kamis (14/12).

Tujuanya menyelesaikan pekerjaan awal tahun depan di salah satu unit yang akan memproduksi 70.000 barel per hari di kompleks Baiji yang sekarang ditutup, kata juru bicara kementerian Assem Jihad.

Dibangun tahun 1975, kilang minyak yang berada 200 kilometer dari utara Baghdad itu memproduksi minyak antara 250.000 sampai 300.000 barel per hari sebelum ISIS merebutnya pada Juni 2014.

Pasukan pemerintah merebut kembali fasilitas itu dan kota Baiji pada Oktober 2015 dalam bentrokan sengit dengan ekstremis, namun kerusakan parah membuat kilang tersebut harus tetap ditutup.

"Rehabilitasi itu akan memungkinkan distribusi produk olahan untuk wilayah utara negara dan mengurangi impor kami," kata Jihad sebagaimana dikutip AFP.

Baiji rusak parah akibat operasi Irak untuk merebut kembali kota dari tangan ISIS. Pada 2016 daerah itu dinyatakan sebagai zona bencana oleh parlemen nasional.

Dengan dukungan koalisi pimpinan Amerika Serikat, pasukan Irak merebut kembali seluruh wilayah yang direbut ISIS dalam tiga tahun terakhir dan Pada Sabtu Perdana Menteri Haider al-Abadi mendeklarasikan kemenangan terhadap kelompok ekstremis itu. (mu)


Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017