Bandung (ANTARA News) - Satria Muda (SM) Pertamina masih perkasa di Liga Bola Basket (IBL) Pertalite 2017-2018 setelah di laga perdananya di seri II, Bandung, menaklukkan BSB Hangtuah Sumsel dengan skor 91-63, Jumat.

Ini adalah kemenangan keempat SM secara beruntun di IBL 2017-2018. Sebelumnya, mereka berjaya di tiga laga seri I, Semarang, dengan mengalahkan NSH Jakarta, Bima Perkasa Jogja dan Satya Wacana Salatiga.

Bertanding di GOR C-Tra Arena, Bandung, Satria Muda benar-benar tak memberikan napas bagi lawannya. Anak-anak asuh Youbel Sondakh unggul paling sedikit sembilan angka di akhir setiap kuarter sebelum menutup laga dengan kemenangan 91-63.

Salah satu faktor keberhasilan SM di partai tersebut adalah kegemilangan pemain lokal, terutama small forward Muhammad Rizal Falconi yang sukses membuat 12 angka, dua rebound dan satu assist.

"Saya bersyukur bisa memenangkan pertandingan. Rizal Falconi memang selalu bagus kalau bermain di Bandung. Semoga seterusnya bisa begitu," ujar pelatih SM Youbel Sondakh.

Di laga itu, center asal Amerika Serikat Dior Lowhorn menjadi yang terbaik untuk SM dengan menorehkan double-double 18 poin, 11 rebound dan satu assist.

Di kubu Hangtuah, big man impor Nahshon George mencatatkan angka tertinggi dengan 26 poin, tujuh rebound dan empat assist.

Sementara pelatih BSB Hangtuah Sumsel Andhika Saputro mengakui timnya tampil buruk khususnya di kuarter ketiga ketika mengubah strategi bertahan dari "man to man" ke "zone defense".

"Kami kecolongan banyal poin di situ. Bahkan sampai kebobolan tiga poin tiga kali beruntun," tutur Andhika.

Bagi Hangtuah Sumsel, takluk dari SM menjadi kekalahan ketiga beruntun di IBL 2017-2018 karena di seri I mereka kandas di tangan Pacific Caesar Surabaya dan Stapac Jakarta.

Berikutnya di seri II, Sabtu (16/12), Hangtuah akan menghadapi Bima Perkasa mulai pukul 15.00 WIB. SM Pertamina sendiri baru bertanding lagi pada Minggu (17/12) melawan Bank BJB Garuda Bandung mulai pukul 19.00 WIB.

Pewarta: Michael Teguh Adiputra S
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017