Ankara (ANTARA News) - Iran menghentikan kegiatan sejumlah sekolah di ibu kotanya, Teheran, dan beberapa kota besar lain karena tingkat pencemaran udara berada dalam kadar bahaya, kata media Iran pada Selasa (19/12).

Stasiun televisi pemerintah mengatakan bahwa sejumlah sekolah menghentikan kegiatan sejak Minggu dan sekolah di Teheren menghentikan kegiatan pada Rabu. Teheran berpenduduk 14 juta orang serta terdapat lebih dari 8 juta mobil dan sepeda motor.

Untuk mengurangi pencemaran, pemerintah Iran mengumumkan pada Senin bahwa mobil hanya dibolehkan melewati jalan secara bergantian berdasarkan hari, yang bergantung pada pelat nomor mereka. Sementara itu, pertambangan dan pabrik semen di provinsi Teheran dilarang beraktivitas.

Kegiatan di sejumlah sekolah di kota Tabriz dan Urmia serta Isfahan juga dihentikan karena tingkat pencemaran tinggi, kata kantor berita Iran IRNA pada Selasa, seperti dikutip Reuters.

Warga berbagi foto di media sosial dengan gambar berlatar kota Teheran, yang tertutup kabut asap.

Ibu kota Iran dilanda tingkat pencemaran udara mengkhawatirkan sejak Minggu, meskipun terjadi penurunan lalu lintas kendaraan, yang sebelumnya padat, di kota yang diapit oleh kaki pegunungan tertinggi di Timur Tengah itu.

Kementerian Kesehatan Iran telah meminta para lansia, anak anak, dan mereka yang memiliki penyakit jantung untuk tetap tinggal di rumah. Media Iran melaporkan bahwa penderita gangguan pernapasan parah yang menjalani rawat inap makin bertambah.

Media Iran tidak memberikan rincian tambahan terkait penyebab peningkatan pencemaran udara tersebut, yang terjadi menyusul peristiwa serupa pada 2014, yang mengakibatkan sekitar 400 orang membutuhkan perawatan di rumah sakit.

(Uu.Aulia/KR-AMQ)

Pewarta: Auliya Muttaqin
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017