Bandung (ANTARA News) - Kiai Pantura pada Jumat menyambangi rumah dinas Wali Kota Bandung untuk menemui Ridwan Kamil dan menyarankan dia memilih Daniel Mutaqien sebagai calon wakil gubernurnya saat mengikuti Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat tahun 2018.

"Para kiai Pantura mendatangi Pendopo bertemu Emil untuk mengusulkan nama Daniel Muttaqien menjadi wakil gubernur Emil," kata pemimpin Pondok Pesantren Imam Al Ghazali Muhammad Ali, salah satu ulama yang menemui Ridwan Kamil, yang akrab disapa Emil.

Ia mengatakan bahwa ratusan kiai dan santri dari berbagai pesantren dan forum di Pantura datang untuk menyampaikan usul itu dan berharap Emil mempertimbangkan masukan mereka.

Muhammad Ali mengatakan kiai Pantura berkontribusi dalam meningkatkan popularitas serta elektabilitas Emil di jalur Pantura yang meliputi Subang, Indramayu, Majalengka, dan Cirebon.

"Kami sudah ikut berpartisipasi juga dalam mendongkrak popularitas Beliau. Kita sudah keliling silaturahim, adakan tabligh akbar, kemudian acara lain se-Jabar dengan komposisi Daniel Muttaqien," kata dia.

Dia menyebut Daniel sebagai politikus telah berkontribusi besar dalam kegiatan keagamaan di Pantura.

"Melihat rekam jejak, kebijakan keluarga Beliau, terutama masalah agama di Indramayu, ada juga kebijakan keagamaan honor dan madrasah," katanya.

Selain mendatangi Ridwan Kamil, Muhammad Ali beserta para kiai dari Pantura akan berkomunikasi dengan Partai Golkar sebagai partai pengusung Daniel karena partai itu menarik dukungannya kepada Emil.

"Kami akan silaturahmi ke DPP dan kami juga akan berkomunikasi dengan elit di sana," kata dia.

Ridwan Kamil menyarankan para kiai menyampaikan masukan mereka kepada partai terkait, utamanya Golkar yang telah mencabut dukungannya.

"Iya karena kan para kiai menyampaikan aspirasi Kang Daniel ya keputusannya kan sudah lewat yah di surat itu. Posisi hari ini kan Golkarnya mencabut dukungan jadi susah bagi saya untuk memberikan komentar kecuali formasi itu masih ada. Tapi harapannya tadi silakan kita komunikasi," katanya.


Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017