Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, akan memberi pengarahan kepada 167 peserta Pendidikan Politik Kader Bangsa (P2KB) pada hari Rabu (27/6) di Istana Wapres, Jakarta. Ketua Panitia Pengarah P2KB, Ir. Ali Wongso Sinaga ketika ditemui di Graha Insan Cita Depok, Jawa Barat, Sabtu (23/6), mengatakan, Jusuf Kalla adalah salah satu dari 50 pembicara yang tampil dalam pendidikan politik yang diselenggarakan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI). Pembicara lain, Ketua DPR RI H.R. Agung Laksono, pendiri SOKSI Prof. Dr. Suhardiman, S.E., Ketua Harian Dewan Penasehat SOKSI Oetojo Oesman, Ketua Umum Depinas SOKSI Syamsul Mua`rif, Menteri Hukum dan HAM Andi Mattalatta, mantan KSAD Jenderal (Purn.) Tyasno Sudarto, Ketua Fraksi Partai Golkar (FPG) DPR RI Priyo Budi Santoso. Menteri Luar Negeri Nur Hasan Wirayudha, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah, Ketua Mahkamah Konstitusi Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, dan Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Prof. Dr. Ahmad M. Ramli juga memberikan pembekalan kepada peserta P2KB tahap II angkatan I. Selain itu, kata dia, sejumlah pengamat seperti Dr. Cosmas Batubara, Fachry Ali, M.A., Ir. Siswono Yudohusodo, Christianto Wibisono, Dr. J. Kristiadi, Prof. Dr. Bachtiar Effendy, dan pembicara lainnya. Menyinggung penurun jumlah peserta, yang semula pada hari pertama (21/6) 196 orang, kemudian pada hari kedua sekitar 170-an, dan hari ini tercatat 167, Ali Wongso Sinaga mengatakan, ada sejumlah peserta terpaksa mundur setelah mengikuti jadwal yang telah ditetapkan panitia. "Sebagai kader bangsa harus tangguh pada kondisi apa pun, dan pantang menyerah," katanya. Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana P2KB, Drs. Ade Komaruddin kepada wartawan mengatakan, panitia sempat menerima pendaftaran hingga 282 orang yang berasal dari 33 provinsi. Setelah diseleksi tinggal 196 orang. Ketua Depicab SOKSI Kabupaten Klaten, F.X. Setyawan D.S.,S.H.,M.M. yang juga anggota DPRD Kabupaten Klaten mengakui kegiatan yang diikutinya itu cukup padat, bahkan waktu istirahat hanya dipergunakan untuk makan dan salat saja. "Pagi hari, kami olahraga, kemudian mengikuti ceramah hingga pukul 21.00 WIB, dan dilanjutkan diskusi kelompok hingga tengah malam," kata peserta dari kelompok Wiratama ini. Selain kelompok ini, ada kelompok Wirapraja dan Wirausaha. Mengenai sejumlah peserta yang pulang sebelum berakhirnya pendidikan itu, Ketua FPG DPRD Kabupaten Klaten ini mengatakan, tidak semua yang pulang karena ketatnya jadwal pendidikan, tetapi ada juga peserta yang pulang karena keperluan yang tidak bisa ditinggalkan. "Peserta dari Bali, misalnya, empat dari lima orang utusan pada hari ini (23/6) pulang ke Bali untuk mengikuti prosesi peringatan Hari Raya Galungan," katanya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007