Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan jasa pariwisata PT Anta Express Tours & Travel Service Tbk (Antatour) akan mengembangkan jaringan sistem penjualan tiket dengan sistem waralaba (franchise) pada 2008 mendatang, yang akan dimulai dengan membuka sekitar 3 sampai 5 kantor cabang di luar Jakarta. "Ini merupakan pernyataan bisnis kita. Dan kita akan launching pada 2008 dengan target di luar Jakarta 3 sampai 5 cabang," kata Direktur Utama Antatour, Amelia Bharata, dalam paparan publiknya, di Jakarta, Senin. Saat ini perseroan sedang dalam tahap proses persiapan sistem waralaba tersebut. "Untuk membuka satu kantor cabang dengan sistem waralaba minimal dibutuhkan investasi sekitar Rp500 juta sampai Rp1 miliar. Implementasi sistem ini dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja perseroan,? katanya. Mengenai maraknya penjualan tiket secara langsung (direct selling) melalui internet, Amelia tidak khawatir hal itu akan menurunkan kinerja perusahaannya. Menurut dia sampai dua tahun mendatang bisnis industri travel tidak akan tersaingi dengan sistem direct selling. "Saya rasa tidak sampai dua tahun ke depan, masih ada kelompok yang ingin dimanja dengan layanan tiket yang diinginkan pelanggan," tuturnya. Sementara itu, tahun ini perseroan menargetkan laba bersih tahun 2007 sebesar Rp10,5 miliar naik dibandingkan dengan laba bersih tahun 2006 sebesar Rp8,7 miliar. Hal ini seiring kenaikan target pendapatan sekitar 12 persen dibanding tahun lalu sebesar Rp1,5 triliun. "Peningkatan laba bersih didorong oleh jumlah client base yang bertambah dan harga tiket yang mengalami kenaikan 3 hingga 5 persen," tambahnya. Sementara itu sampai kuartal pertama 2007 laba bersih perseroan naik 313 persen dari hanya Rp356 juta pada periode yang sama tahun lalu menjadi Rp1,47 miliar. Kenaikan laba bersih ini didorong oleh naiknya pendapatan lain-lain perseroan sebesar Rp1,22 miliar dari sebelumnya pada 31 Maret 2006 sebesar Rp135 juta. Sementara pendapatan perseroan pada kuartal satu tahun ini naik menjadi Rp334,88 miliar dari sebelumnya hanya Rp295,82 miliar. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007