Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Golkar, Jusuf Kalla seharusnya segera membuat gebrakan besar untuk menegakkan harkat dan martabat partai karena tindak pelecehan sejumlah lembaga survey maupun Partai Demokrat sudah sangat keterlaluan merendahkan partai berlambang pohon beringin ini.

Tokoh senior Partai Golkar (PG), Zainal Bintang, yang juga Dewan Penasihat Ormas MKGR (salah satu organisasi pendiri partai itu), mengatakan hal ini, di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan itu, merespons hasil `polling` beberapa lembaga survey, yang hanya mengambil data secara random dari sekitar 2000 warga dari berbagai kota, tetapi seolah-olah itu sudah menggambarkan 120 jutaan pemilih di Indonesia.

Zainal Bintang dkk juga merasa amat tersinggung dengan sikap serta pernyataan kalangan Partai Demokrat mengenai posisi serta jabatan Wakil Presiden (Wapres).

"Makanya, sekali lagi, saya atas nama kawan-kawan kader Partai Golkar se-Indonesia, mendesak JK (maksudnya Jusuf Kalla), sebagai Ketua Umum PG, untuk menegakkan harkat dan martabat PG. Karena, pelecehan beberapa lembaga survey (yang terus menempatkan PG di urutan bawah), sudah keterlaluan merendahkan PG, ditambah lagi penghinaan Partai Demokrat," kata Zainal Bintang yang juga menjabat Ketua Departeman Tenaga Kerja dan Transmigrasi DPP Partai Golkar.


Menyangkut `Siri`

Zainal Bintang juga menyatakan, sesuai nilai-nilai Orang Bugis Makassar, tindakan-tindakan di atas itu namanya sudah menyangkut soal `Siri` (kehormatan tertinggi).

"Makanya, JK wajib menegakkan `Siri` PG. Itu hal utama yang kedua, setelah yang pertama tadi menegakkan harkat dan martabat partai," tandasnya berapi-api. Harus diingat, katanya mengingatkan, dalam sejarahnya, PG bukan partai "peminta-minta" jabatan.

"PG itu partai yang telah berjasa membangun bangsa ini, telah mencetak ribuan kader terbaik bangsa. Karena itu, hal yang ketiga yang perlu kami ingatkan, bahwa Parpol lain tidak punya hak ngatur-ngatur posisi Ketua Umum PG, apakah harus Wakil Presiden (Wapres) atau apa kek, PG punya harga diri tersendiri," tegasnya.

Hal kelima yang perlu dilakukan segera, menurutnya, ialah, JK dan tokoh-tokoh PG jangan tinggal diam saja. "Kalau JK tidak berani tampil menegakkan harga diri PG, saya bersedia dan sanggup maju menegakkan `Siri`nya PG.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009