San Francisco (ANTARA News) - Facebook Inc akan memprioritaskan berita-berita "terpercaya" dalam umpan sosial medianya berdasarkan survei anggota untuk mengidentifikasi saluran-saluran berita berkualitas tinggi serta melawan sensasionalisme dan keterangan yang salah, kata Pemimpin Eksekutif Mark Zuckerberg pada Jumat.

Perusahaan yang sudah memiliki lebih dari dua miliar pengguna bulanan itu mengatakan para anggotanya, bukan ahli atau eksekutif Facebook, yang akan menentukan bagaimana peringkat saluran berita dalam hal keterpercayaan. Itu juga akan bertitikberat pada sumber-sumber berita lokal.

Tindakan itu tampaknya akan membawa goncangan di seluruh lansekap media di hampir semua negara, mengingat jaringan media sosial terbesar di dunia itu ada di mana-mana dan punya peran sentral dalam distribusi berita di beberapa bagian.

Zuckerberg mengatakan dia mengharapkan pengumuman perubahan terkini akan menyusutkan jumlah berita di Facebook sebesar 20 persen, sehingga persentasinya turun menjadi sekitar empat persen dari seluruh konten dari lima persen dari seluruh konten saat ini.

Dia menguraikan goncangan itu dalam unggahan di Facebook, mengatakan bahwa mulai pekan depan produk perusahaan News Feed akan memprioritaskan "berita-berita berkualitas tinggi" dibanding berita-berita yang sumbernya kurang terpercaya.

"Ada terlalu banyak sensasionalisme, kesalahan informasi dan polarisasi di dunia saat ini," tulis Zuckerberg.

"Media sosial memungkinkan orang menyebarkan informasi lebih cepat dari sebelumnya, dan kalau kami tidak secara spesifik menangani masalah-masalah ini, maka kami pada akhirnya malah menggaungkannya," ia menambahkan.

Perubahan itu tidak hanya akan mempengaruhi tautan yang diunggah saluran berita, namun juga berita-berita yang dibagikan oleh individu menurut Facebook.

Organisasi-organisasi berita segera mulai mempertimbangkan bagaimana mereka akan mengantisipasi pengaruhnya terhadap peringkat mereka.

Peringkat kepercayaan akan membantu mengatasi berita-berita palsu, kata David Chavern, presiden News Media Alliance, kelompok perdagangan untuk koran-koran lama Amerika Serikat.

"Untuk beberapa waktu, kita berpendapat bahwa Facebook harus memprioritaskan sumber-sumber berita terpercaya," katanya dalam satu pernyataan yang dikutip Reuters.
 

Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018