Jakarta (ANTARA News) - Sebagian orang yang baru merasakan gempa terkadang mengeluhkan kepalanya pusing. Mengapa hal ini bisa terjadi? 

"Itu efek sementara karena goncangan di alat keseimbangan kita di telinga bagian tengah, sehingga akan dirasakan pusing seperti bergoyang," ujar spesialis saraf dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON), Dr Mursyid Bustami, Sp.S (K), KIC kepada ANTARA News, Selasa. 

Menurut Mursyid, kebanyakan orang-orang berusia muda yang sehat tak terlalu merasakannya, karena tubuh segera mengompensasi. 

Berbeda dengan orang muda, mereka yang sudah memasuki usia lanjut, justru akan lebih merasakan pusing. 

"Pada orang sehat dan usia muda mungkin tidak terlalu dirasakan atau segera akan pulih karena tubuh akan segera mengompensasi. Sementara pada orang usia lanjut apalagi ada penyakit gangguan keseimbangan gejala pusing akan lebih terasa. Namun biasanya tidak membahayakan," papar dia. 

Durasi pusing yang setiap orang rasakan berbeda. Namun umumnya hanya berlangsung beberapa menit, sehingga tak perlu obat pereda nyeri. 

"Tidak semua orang akan mengalami hal yang sama. Lamanya juga tentu tidak sama untuk setiap orang. Tapi mungkin tidak akan lama, hanya beberapa menit saja. Pada umumnya tidak perlu obat," pungkas Mursyid. 

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018