Depok (ANTARA News) - Setelah kampus Universitas Indonesia (UI) mendapat ancaman bom pada April lalu, Rabu ini, giliran Stasiun Kereta Api (KA) Depok Baru, yang terletak dekat dengan Polres Depok dan Pemkot Depok, mendapat ancaman serupa. Namun, setelah dilakukan penyisiran ke berbagai tempat-tempat yang dicurigai oleh polisi, tidak ditemukan benda yang mencurigakan, sehingga ancaman tersebut tidak terbukti. Tak hanya menyisir Stasiun KA Depok Baru, tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) kepolisian juga melakukan penelusuran mulai dari Stasiun KA UI sampai Stasiun Bojong Gede. Setiap sudut dan benda mencurigakan tak luput dari pemeriksaan aparat. Tetapi setelah dilakukan penyisiran beberapa jam, bom yang dikabarkan akan meledak tidak terbukti. Letak stasiun yang berdekatan dengan kantor Walikota Depok dan Polres Metro Depok itu mendapat ancaman bom sekitar pukul 10.45 WIB. Ancaman tersebut berasal dari isi pesan yang ditujukan kepada pejabat Polres Metro Depok via layanan pesan singkat (SMS). Kehadiran aparat kepolisian dengan menggunakan metal detector sempat mengundang perhatian pengguna KRL (kereta rel listrik) dan warga setempat. Setelah mengetahui Tim Jihandak sedang melakukan penyisiran bom, warga lantas cemas. Ifah, warga Bojonggede, Depok mengaku sempat merasa takut ketika mendengar adanya ancaman bom tersebut. "Wah, ngeri juga ya... kalau terjadi bom, tapi Alhamdulillah tidak terjadi bom," katanya. Sementara itu, Kapolsek Pancoran Mas AKP Gusti Ayu Supiati mengatakan, setelah dilakukan penyisiran sepanjang lokasi memang tidak ditemukan adanya benda mencurigakan seperti bom. "Ancaman tersebut dilakukan orang iseng dan tidak bertanggung jawab, dan ancaman tersebut tidak benar," katanya. Sementara itu, Kapolres Depok AKBP Imam Pramukarno membenarkan adanya informasi ancaman bom di Stasiun Depok Baru. Namun setelah dilakukan pemeriksaan, kabar tersebut tidak benar. Diduga pelaku adalah orang iseng dan tidak bertanggung jawab. Ia mengatakan, setiap informasi apapun dari masyarakat akan ditindak lanjuti. "Kami menyarankan, sebaiknya informasi yang disampaikan benar dan tidak main-main," katanya. Pihaknya menghimbau kepada warga sebaiknya memberikan informasi yang benar, karena informasi yang menyesatkan bisa meresahkan masyarakat. "Saya mengucapkan terima kasih jika masyarakat mau memberikan informasi kepada polisi. Tapi informasinya yang akurat, jangan asal-asalan. Bukan apa-apa, kasihan warga yang tidak tahu apa-apa jadi resah," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007