Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu melakukan pratinjau penguraiannya untuk rancangan undang-undang imigrasi yang akan dia ajukan minggu depan.

Trump juga menginginkan 25 miliar dolar AS untuk membangun tembok perbatasan dan memberikan kewarganegaraan kepada imigran ilegal yang dibawa ke negaranya saat masih anak-anak.

Dia optimistis bisa mencapai kesepakatan dengan kedua anggota parlemen dari Partai Republik dan Demokrat di Kongres AS, yang akan mengajukan banding kepada kelompok garis keras yang menginginkan peraturan ketat untuk imigran, sementara juga mencegah sekitar 700 ribu "Pemimpi" dideportasi.

"Katakan kepada mereka untuk tidak khawatir, oke? Katakan pada mereka untuk tidak khawatir. Kita akan menyelesaikan masalah ini. Ini tergantung pada Demokrat, tapi mereka (para Pemimpi) tidak perlu khawatir," ujar Trump kepada wartawan saat sesi tanya-jawab dadakan di Gedung Putih.

Trump berkampanye untuk pencalonannya sebagai presiden pada 2016 yang menjanjikan peraturan ketat untuk imigrasi. Pada September, dia mengumumkan bahwa dia telah mengakhiri program Tindak Tangguhan Kedatangan Anak (DACA) yang dibuat oleh pendahulunya, Barack Obama dari Partai Demokrat, efektif pada Maret - kecuali Kongres mengeluarkan undang-undang baru.

Program tersebut saat ini melindungi sekitar 700 ribu orang, kebanyakan orang dewasa muda Hispanik, dari deportasi dan memberi mereka ijin kerja.

Senator Partai Republik Lindsey Graham, salah satu anggota parlemen utama dalam perundingan imigrasi, mengatakan pernyataan Trump memberi isyarat terobosan besar.

"Dukungan Presiden Trump untuk jalur menuju kewarganegaraan akan membantu kita mendapatkan langkah-langkah keamanan perbatasan yang kuat saat kita berupaya memodernisasi sistem imigrasi yang rusak," ujar Graham dalam sebuah pernyataan. "Dengan pernyataan kuat Presiden Trump ini, saya tidak pernah merasa sebaik ini tentang peluang menemukan solusi untuk imigrasi," ungkapnya dilansir Reuters.

(Uu.KR-DVI/M016)

Pewarta: LKBN Antara
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018