Jakarta (ANTARA News) - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Negara RI (Kadiv Humas Polri), Irjen Pol. Sisno Adiwinoto, mengatakan bahwa ledakan yang terjadi di Cepu, Blora, Jawa Tengah, Rabu siang, berasal dari granat yang digergaji oleh salah seorang warga. "Granat itu kemudian meledak," katanya di Markas Besar (Mabes) Polri, Rabu sore. Ia mengemukakan, belum mengetahui dari mana warga itu mendapatkan granat. "Kasus ini masih dalam penyelidikan aparat kepolisian di Jawa Tengah sana," katanya. Sebelumnya, Kepala Polisi Wilayah (Kapolwil) Pati (Jawa Tengah), Kombes Pol. Zulkarnaen, mengatakan bahwa ledakan diduga berasal dari sebuah roket yang berusaha dipotong-potong dengan cara digergaji. Ia menyatakan, benda itu ditemukan oleh Rusdi, seorang warga di sekitar di pinggir Bengawan Solo. "Setelah menemukannya, yang bersangkutan berencana untuk menjualnya. Namun, sebelum dijual, roket tersebut akan dipotong-potong," katanya. Ia mengatakan, saat berusaha menggergaji roket tersebut di bawah pohon bambu yang ada di sekitar daerah itu, tiba-tiba mengeluarkan asap dan langsung meledak. "Rusdi sempat lari menyelamatkan diri begitu mengetahui roket tersebut mengeluarkan asap," katanya. Sementara itu, sejumlah saksi mengemukakan ledakan itu mengakibatkan seorang warga bernama Mariono menderita luka dan harus dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Cepu. Kendati benda itu peninggalan Perang Dunia II namun, serpihan ledakan tersebar hingga radiun satu kilometer. Secara terpisah, Kapolres Blora, AKBP Lotharia Latief, meminta kepada warga bila menemukan benda yang berbahaya, agar segera menyerahkannya kepada polisi atau mengembalikan ke tempatnya semula. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007