Suporter heboh pasti bikin Chen Long grogi. Apalagi di gim terakhir sangat terasa. Pasti lawan lebih grogi dengar riuhan itu."
Jakarta (ANTARA News) - Pemain tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting menumbangkan wakil China, Chen Long, yang kedua kalinya tahun ini, untuk memastikan tiket semifinal turnamen bulu tangkis Indonesia Masters 2018.

Dalam pertarungan perempat final di Istora Senayan, Jakarta, Jumat itu, pemain pemusatan latihan nasional (pelatnas) binaan klub SGS Bandung tersebut kembali menang atas peraih emas Olimpiade Rio de Janeiro untuk kedua kalinya, setelah pekan sebelumnya di Malaysia Masters 2018, Ginting juga menang 21-17, 21-15.

Bermain di tengah keriuhan Istora yang kini memiliki wajah baru, Ginting seperti termotivasi untuk meraih hasil positif dan akhirnya mengunci kemenangan tiga gim 21-11, 16-21, 21-18.

Di gim perdana, walau sempat bermain ketat kemudian tertinggal 2-3, Ginting membalikkan keadaan permainan dan berhasil mencetak delapan angka tanpa balas untuk mendominasi permainan. Chen Long yang berada di bawah tekanan, akhirnya tak bisa mencegah Ginting untuk memenangkan gim perdana ini.

Kekalahan di gim perdana membuat Chen Long mengubah permainan, menjadi lebih sering memanfaatkan net. Hasilnya, dia bisa unggul hingga enam angka 10-4, 12-6 dan 14-8.

Tapi Ginting tak tinggal diam, dia berusaha mengejar dan hasilnya bisa menyamakan kedudukan 15-15. Akan tetapi, momentum Chen Long seperti belum habis, dia akhirnya bisa memenangkan gim kedua dan memaksakan pemenang ditentukan oleh gim ketiga.

Kemenangan di gim kedua, membuat Chen Long kembali mendominasi di awal gim pamungkas. Namun Ginting yang didukung hampir seluruh isi Istora mampu menempel ketat poin Chen. Akhirnya, momen Ginting kembali dan dia bisa membalikkan keadaan 12-9.

Terus mendominasi jelang akhir laga, seisi Istora sempat dibuat menahan nafas ketika Chen Long yang tertinggal 14-19, mampu memperkecil defisit angka 18-19.

Sorakan penonton kembali bergemuruh ketika Ginting ternyata berhasil menyudahi perlawanan Chen Long dengan poin tipis di gim pamungkas ini, dan memastikan satu tiket empat besar tunggal putra jadi milik Indonesia.

"Puji Tuhan bisa melewati Chen Long walau di gim pertama dia belum dapat ritme permainannya dia lebih tertekan. Tapi di gim kedua Chen Long sudah mulai dapat, pas disitu dia mulai inisiatif nyerang duluan. Di gim ketiga, saya lebih maksa untuk bermain dengan tempo cepat," kata Ginting di Istora.

Menurut Ginting, kemenangan dia juga ada faktor dukungan luar biasa dari penggemar bulu tangkis di Indonesia yang meriuhkan suasana Istora Senayan, Jakarta, sehingga membuat tegang pemain China dua kali Juara Dunia tersebut.

"Suporter heboh pasti bikin Chen Long grogi. Apalagi di gim terakhir sangat terasa. Pasti lawan lebih grogi dengar riuhan itu," ujar dia.

Kemenangan kedua kali atas Chen Long musim kompetisi 2018 ini, menurut Ginting akan menjadi motivasi buatnya pribadi dan sesama pemain tunggal putra Indonesia lainnya.

"Tapi ini sebenarnya bukan jaminan pasti buat menang, tapi ya jadi modal saya untuk semangat pada laga berikutnya," ujar Ginting.

Di pertandingan berikutnya, Ginting akan menghadapi pemenang antara wakil Taiwan, Chou Tien Chen, yang akan menghadapi pemain Denmark, Hans-Kristian Solberg Vittinghus.

"Otomatis siapapun lawannya besok saya mau kasih yang terbaik. Nanti malam saya akan pelajari lagi dengan pelatih. Saya pribadi siap melawan siapa saja," ucap Ginting.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018