Jerusalem (ANTARA News) - Sementara Israel dan beberapa pemimpin Palestina menyambut penunjukan Tony Blair, perdana menteri Inggris yang baru saja mengakhiri masa tugasnya, sebagai utusan perdamaian internasional untuk Timur Tengah, kelompok Islam Hamas yang menguasai Jalur Gaza mengecamnya. Blair akan bertindak sebagai utusan khusus kwartet, yang terdiri atas Uni Eropa, Rusia, PBB dan AS -- yang akan berusaha untuk menemukan solusi bagi konflik antara Israel dan Palestina. Jabatan wakil kwartet telah kosong sejak mantan Presiden Bank Dunia, James Wolfensohen, mundur akibat frustrasi pada Mei 2006. Di Jerusalem, berita itu disambut baik oleh jurubicara Kemlu Israel, Mark Regv. "Tony Blair adalah teman Israel, teman Palestina dan terutama sekali teman perdamaian. Kami sangat senang dengan gagasan untuk bekerja dengannya," katanya kepada AFP. Presiden Palestina Mahmud Abbas, dalam satu kunjungan ke Amman, menyambut baik penunjukan Blair dan berjanji untuk bekerja bersamanya untuk mencapai perdamaian, seorang pejabat mengatakan. "Presiden Abbas menyambut baik penunjukan Blair sebagai utusan kwartet," kata kepala perunding Palestina, Saeb Erakat. "Presiden, yang telah berkonsultasi mengenai masalah itu, memberikan jaminan bahwa ia akan bekerja dengan Blair untuk tiba pada solusi damai atas dasar dua negara," Erakat menambahkan. Abbas yang didukung-Barat, yang perintah tertulisnya secara efektif terbatas di Tepi Barat setelah pejuang Hamas pada 15 Juni menguasai Jalur Gaza, berada di Jordania untuk mengadakan pertemuan dengan Raja Arab Saudi Abdullah sebelum melakukan kunjungan ke Swiss dan Perancis. "Presiden yakin bahwa komitmen Blair untuk mencapai perdamaian adalah nyata dan kuat dan (ia) yakin bahwa penunjukannya akan membantu meningkatkan lembaga pemerintah otonomi Palestina dan pertumbuhan bantuan ekonomi," kata Erakat. Namun kelompok Islam Hamas, yang menguasai Jalur Gaza 12 hari lalu, mencemoohkan penunjukan itu. "Blair, yang mendukung pendudukan Amerika di Irak dan Afghanistan, mungkin tak akan menjadi pendamai," kata jurubicara Hamas Fawzi Barhum di Gaza. "Penunjukannya tak dapat diterima bagi Hamas atau bagi Palestina. Ia tidak akan melakukan apapun untuk membantu kepentingan Palestina tapi akan berbuat apasaja untuk membantu pendudukan Israel," ia menambahkan. Presiden AS George W. Bush menyambut baik sekutu dekatnya ke jabatan barunya sebagai utusan untuk perdamaian Timur Tengah. "Saya senang bahwa orang yang mampu itu setuju meneruskan kerjanya untuk perdamaian di Timur Tengah," kata Bush dalam satu pernyataan. "Tony akan membantu Palestina membangun lembaga politik dan ekonomi yang mereka butuhkan bagi negara yang demokratis, berdaulat tersedia untuk rakyatnya dan hidup dalam perdamaian dan keamanan dengan Israel," Bush mengatakan. Reaksi dari Rusia lebih berhati-hati dengan Menlu Serrgei Lavrov mengatakan bahwa Moskow akan mendukung penunjukan Blair jika anggota lainnya kwartet setuju. "Jika seluruh kwartet setuju, kami akan menyambuat baik sumbangan Tony Blair pada upaya untuk memulihkan situasi di wilayah Palestina," kata Lavrov dalam penerbangan dari Tel Aviv ke Minsk. Di Paris Presiden Perancis Nicolas Sarkozy menyambut gembira penunjukan Blair, memuji "kemampuannya sebagai seorang negarawan dan pengetahuannya mengenai kawasan itu". Sementara itu di negeri sendiri, perdana menteri baru Inggris Gordon Brown mengatakan ia "sangat senang", dan menambahkan bahwa pendahulunya itu "berkedudukan baik sekali" untuk menerima jabatan tersebut.

Copyright © ANTARA 2007