Makassar (ANTARA News) - Perseroan Terbatas Semen Tonasa pada tahun 2018 menargetkan produksi tujuh juta ton semen untuk memenuhi kebutuhan pasar khususnya di Kawasan Timur Indonesia.

"Untuk tahun ini, kita targetkan jumlah produksi mencapai tujuh juta ton. Memang kita lihat saat ini bisnis semen telah mengalami turbulensi," kata Direktur Utama PT Semen Tonasa, Subhan AK di Makassar, Sabtu.

Ia menjelaskan, kondisi industri semen nasional pada tahun 2017 yakni tingginya biaya produksi yang justru tidak berbanding dengan jumlah permintaan dari pasar memang patut menjadi perhatian dari PT Semen Tonasa terhadap jumlah produksinya tahun ini.

Menurut dia, jika melihat kenyataan bahwa kapasistas nasional itu sebanyak 107 juta ton. Namun kebutuhan pasar tidak begitu besar sehingga terjadi over suplai yang hingga mencapai sekitar 40 juta ton.

Kondisi itu, menurut dia, merupakan berdampak dari terjadinya kompetisi yang begitu ketat di pasar industri semen. Bahkan produsen semen juga tidak ada pilihan untuk menurunkan harga jual di pasaran.

"Kita lihat di 2017 itu, penurunan harga cukup lumayan. Sementara disisi yang lain seperti segi properti juga masih lemah," jelasnya.

Pihaknya juga berharap kondisi yang terjadi di 2017 bisa berubah lebih baik sehingga Semen Tonasa bisa memproduksi semen dengan jumlah yang lebih besar kedepan.

Apalagi dengan adanya program pemerintah terkait pembangunaninfrastruktur yang lebih merata termasuk di Kawasan Timur Indonesia.

"Kondisi ini juga dikarenakan situasi penyaluran semen yang lebih banyak terserap di Jawa dan Sumatera yang tengah membangun infrastruktur seperti jalan tol," ujarnya usai dilantik sebagai Ketua Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (Perkemi) Sulsel hari ini.

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018