Palembang (ANTARA News) - Sejumlah masjid di Palembang mengelar shalat gerhana berjamaah beserta tausiah agama untuk memaknai adanya fenomena langkah "Super Blue Blood Moon".

Berdasarkan pantauan Antara di Masjid Jami Adha di kawasan Celentang, Rabu, umat Muslim mulai meramaikan masjid sejak shalat magrib.

Setelah menyelesaikan shalat magrib berjamaah, iman yang memimpin shalat langsung mengumandangkan doa-doa berupa puji-pujian kepada Allah Swt.

Kemudian memasuki waktu sholat isya, seluruh jamaah yang memadati masjid tersebut kembali menggelar shalat berjamaah.

Lalu, setelah ibadah wajib itu, jamaah melanjutkan dengan shalat gerhana berjamaah yang kemudian dilanjutkan dengan puji-pujian kepada Pencipta dan tausiah agama dari ulama setempat.

Dalam penyampaian tausiah agama itu, ustadz menyampaikan betapa kejadian gerhana ini merupakan bukti keesaan Allah swt yang mana bulan dan bumi serta matahari berada dalam satu garis edar akan tetapi tidak saling bertabrakan.

"Di saat gerhana ini, disunatkan untuk melaksanakan shalat sunat. Memanjatkan doa dan meminta pengampunan," kata Ustazd Andy.

Tak sekedar di masjid tersebut, shalat berjamaah gerhana juga dilakukan di Masjid Agung Palembang dan hampir di seluruh masjid yang berada di pemukiman warga.

Super Blue Blood Moon itu disebut langka lantaran gerhana bulan total terjadi bertepatan dengan fenomena "supermoon" dan "blue moon".

"Supermoon", alias bulan super, merupakan keadaan bulan penuh ketika bulan berada dalam posisi terdekatnya dengan bumi.

Jika "supermoon" terjadi, bulan hanya akan terpaut jarak 358.994 kilometer dari bumi, lebih dekat dari jarak rata-ratanya, yaitu 384.400 kilometer.

Sedangkan, "blue moon" adalah istilah yang digunakan untuk menandakan bulan purnama (full moon) kedua dalam sebulan ini.

Jadi, "Super Blue Blood Moon" pada intinya adalah gerhana bulan total yang terjadi saat bulan dalam posisi paling dekat dengan bumi dan muncul secara penuh (purnama).

"Super Blue Blood Moon" merupakan sebuah fenomena yang belum pernah terjadi sejak 150 tahun lalu. Jika dilihat dari Indonesia, secara keseluruhan, peristiwa gerhana dari fase awal hingga akhir akan terjadi selama sekitar enam jam, mulai pukul 17.00 WIB sampai 23.00 WIB.

Saat bulan terbit dan berada pada fase purnama sekitar pukul 20.30 WIB, 31 Januari 2018, gerhana bulan total akan berada pada fase puncak. Peristiwa tersebut akan berlangsung kurang lebih 77 menit, di mana masyarakat di seluruh wilayah Indonesia akan melihat bulan berubah warna menjadi merah.

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018