Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Grogol Utara 09 Pagi, Jakarta Selatan, mengaku antusias menyaksikan gerhana bulan yang berlangsung pada Rabu malam.

Seorang siswa, Raina (10), mengaku gurunya memberitahu jika malam ini terjadi gerhana bulan.

"Jadi sebelum melihat gerhana bulan, ke masjid dulu untuk shalat," ujar Raina yang saat ini duduk di kelas tiga tersebut.

Tak hanya Raina, sejumlah siswa lainnya juga antusias menyaksikan fenomena alam yang jarang terjadi tersebut.

Mereka bergerombol sambil memandang langit demi proses "Super Blue Blood Moon" yang terlihat di Jakarta. Berbeda dengan gerhana matahari total yang berlangsung singkat, gerhana bulan berlangsung cukup lama.

Gerhana total berakhir pukul 21.08 WIB, namun gerhana bulan sebagian masih bisa disaksikan hingga pukul 22.11 WIB.

Hampir semua masjid di wilayah Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, menyelenggarakan Shalat Gerhana Bulan (Khusuf) setelah Shalat Isya.

Pengurus Masjid Assalam, Ustadz Rusman, mengatakan Shalat Khusuf berbeda dengan salat lainnya, karena jarang dilakukan.

"Untuk itu, sebelum melangsungkan shalat, kami memberi tahu jamaah apa yang dilakukan. Dalam shalat ini, rukuk dilakukan dua kali pada tiap rakaatnya," kata Rusman.

Gerhana bulan, lanjut Rusman, merupakan tanda kebesaran Allah SWT bahwa benda langit seperti matahari dan bulan pun menuruti perintahNya.

"Oleh karenanya, kedua-duanya tidak boleh dipuja. Hanya Allah SWT yang boleh dipuja," imbuh Rusman.

Rusman berharap peristiwa alam tersebut dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan di masyarakat.

Pewarta: Indriani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018