Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyambut kedatangan enam pembelot Korea Utara di Oval Office pada Jumat waktu setempat dalam unjuk dukungan yang mencolok dan berpotensi provokatif.

Kelompok tersebut -- yang kisahnya disebut Trump "luar biasa dan sangat menginspirasi" -- meliputi seorang bankir yang mengetahui operasi rezim di luar negeri, mantan tahanan politik yang diamputasi Ji Seong-ho menurut siaran kantor berita AFP.

Seong-ho melarikan diri dari Korea Utara pada 2006 dan diberi tempat kehormatan beberapa kursi dari Ibu Negara Melania Trump dalam pidato kenegaraan pada Selasa.

Kantor berita Reuters mewartakan Trump mengatakan dia tidak berusaha mengirim pesan ke Korea Utara dengan menemui para pembelot itu. "Mereka di sini dan saya bilang, 'ceritakanlah kisahmu'".

Ketika ditanya apakah ada lebih banyak hal yang bisa dilakukan Washington untuk menyelesaikan masalah yang meliputi semenanjung Korea, Trump mengatakan pemerintahannya melakukan banyak hal namun pilihannya menjadi terbatas dengan kelonggaran yang diberikan oleh presiden sebelumnya.

"Kami kehabisan jalan," katanya. "Tidak ada jalan yang tersisa. Jadi kami akan lihat apa yang terjadi, namun untuk sementara waktu kami akan melalui Olimpiade dan mungkin sesuatu bisa terjadi setelah Olimpiade. Siapa tahu?"

Pembicaraan Utara-Selatan pertama dalam dua tahun dilakukan setelah Washington dan Seoul sepakat menunda latihan militer rutin sampai setelah Olimpiade dan Paralimpiade Musim Dingin, yang akan bermula pekan depan dan berlangsung hingga 18 Maret.

Sejak menjabat, Trump telah mengeluarkan serangkaian ucapan menyulut pertengkaran terhadap Korea Utara dan berjanji tidak akan membiarkan Pyongyang mengembangkan senjata nuklir yang dapat menyerang benua Amerika Serikat.

Trump telah mendorong embargo minyak terhadap Korea Utara, satu kebijakan yang bisa secara signifikan menyulitkan militer dan ekonomi negara itu secara lebih luas.(mr) 

Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018