Houston (ANTARA News) - Harga minyak turun untuk hari ketiga berturut-turut pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena dolar AS menguat ke tingkat tertinggi dalam lebih dari seminggu setelah aksi jual tajam di Wall Street dan pasar saham lainnya.

Pasar minyak mentah tetap berada di wilayah positif untuk sejauh tahun ini, sekalipun saham-saham Wall Street pada Senin (5/2) mencatat penurunan satu hari terbesar mereka sejak akhir 2011.

Patokan global, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April, turun 76 sen atau 1,12 persen menjadi 66,86 dolar AS per barel, setelah menyentuh terendah sesi di 66,53 dolar AS, terendah sejak 2 Januari.

Patokan AS, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun 76 sen atau 1,18 persen, menjadi menetap di 63,39 dolar AS per barel, terendah sejak 22 Januari.

Sebuah jajak pendapat awal oleh Reuters menunjukkan para analis memperkirakan data mingguan menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS minggu lalu naik untuk minggu kedua berturut-turut.

Kelompok industri American Petroleum Institute (API) akan menerbitkan datanya tentang persediaan minyak pada pukul 4.30 sore waktu setempat, diikuti oleh data resmi dari Departemen Energi AS pada Rabu pagi waktu setempat.

(A026/A011)

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018