Jakarta (ANTARA News) - Jasmine H Surkatty, sosok di balik komik strip humor Komik Ga Jelas, kembali menghadirkan karya baru berjudul Komik Ga Jelas 2: Pembasmi Frustasi

Komik yang awalnya dibuat iseng-iseng saat duduk di bangku kuliah ini akhirnya mulai menarik perhatian setelah diunggah ke Facebook. Komik ini juga hadir di media sosial lain, seperti Instagram di mana akun tersebut sudah memiliki 43.500 pengikut saat berita ini ditulis. 

Ada alasan mengapa tokoh dalam Komik Ga Jelas digambarkan dalam guratan sederhana yang relatif mudah digambar. Jasmine sendiri hanya butuh 1-3 jam untuk proses penyelesaian tiap komik strip. 

“Komik strip komedi lebih baik difokuskan pada punchline dan story, jadi itulah inspirasi mengapa gambarnya dibuat simpel,” kata Jasmine dalam peluncuran komiknya di Jakarta, Sabtu. 

Pertimbangan lain didapatnya setelah membaca literatur yang mengulas alasan kepopuleran Mickey Mouse, karakter yang mudah digambar, yang bertahan hingga saat ini di penjuru dunia. 

Dari situ dia menyimpulkan, suatu karakter yang gambarnya sederhana berpeluang besar untuk dicintai banyak orang. Formula itu diracik dengan gaya gambarnya sendiri, menghasilkan karakter Budi dan kawan-kawannya yang semakin banyak dieksplorasi di komik kedua. 

Melihat dari gaya gambarnya yang sederhana dan jauh dari kesan feminin, banyak pembaca yang berasumsi bahwa sang komikus adalah seorang lelaki . 

“Pertama kali komiknya masuk FB, sudah bosan saya dipanggil, om, abang, mas mimin,” kata Jasmine dalam peluncuran komiknya, di Jakarta, Sabtu. 

Asumsi ini mengemuka karena masih banyak anggapan bahwa komikus perempuan lebih identik dengan komik genre percintaan dengan gaya goresan gambar feminin. 

Lewat komik ini, Jasmine ingin membuktikan bahwa perempuan juga bisa membuat komik-komik yang identik dengan laki-laki, misalnya komik laga atau “komik yang enggak jelas” seperti ini.

“Sebenarnya banyak banget komikus perempuan di Indonesia, tapi entah kenapa ada anggapan komikus itu biasanya cowok kecuali kalau gambarnya romance,” kata Jasmine yang pernah bekerja sama merilis komik digital dengan pesawat terbang R80, PBVSI Proliga hingga TMC Polres Bogor.  

Tapi ia optimistis, cepat atau lambat anggapan itu akan berubah. Suatu saat nanti, komikus perempuan tidak akan hanya diidentikkan dengan genre tertentu saja. 

“Tinggal tunggu waktu... Sekarang berkarya saja terus,“ kata dia. 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018