Yogyakarta (ANTARA News) - Sebanyak 150 gerobak dengan desain seragam siap dibagikan kepada para pedagang kaki lima yang menjajakan makanan di Jalan Malioboro pada akhir Februari.

"Ada 150 gerobak. Desain dibuat seragam namun tetap disesuaikan dengan jenis dagangan dari setiap pedagang kaki lima. Di antaranya untuk pedagang soto, angkringan, bakso, mi ayam hingga pedagang minuman kemasan," kata Tim Humas Unit Pelaksana Teknis Malioboro Agata Putri di Yogyakarta, Selasa.

Ia mengatakan para pedagang kaki lima (PKL) kuliner di Malioboro tidak perlu mengeluarkan uang untuk memperoleh gerobak tersebut, hanya diminta berkomitmen menata dan menjaga tempat berjualan tetap rapi.

"Karena yang akan diberikan hanya berupa gerobak saja, belum termasuk tempat untuk memasak dan mencuci, maka pedagang harus menyesuaikan agar serasi dengan gerobak yang sudah diberikan," katanya.

Kepala UPT Malioboro Syarif Teguh mengatakan jumlah gerobak yang disediakan disesuaikan dengan jumlah PKL kuliner di Malioboro, baik pedagang yang berjualan pada pagi maupun malam hari.

Gerobak bantuan dari Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk para PKL saat ini sudah berada di kantor UPT Metrologi Kota Yogyakarta yang memiliki area luas untuk penyimpanan.

"Tinggal mengambil saja. Tiap gerobak juga sudah diberi logo Yogyakarta dan nomor untuk PKL. Setiap PKL akan memperoleh satu gerobak," kata Syarif, meminta PKL tidak lagi menggunakan gerobak lama.

Ketua Paguyuban Pedagang Lesehan Malam Malioboro Sukidi mengapresiasi pemberian bantuan gerobak dari pemerintah, menganggapnya sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap PKL.

"Senang karena ada perhatian dari pemerintah. Akan kami imbangi dengan membenahi lokasi berjualan supaya lebih rapi," katanya.

Sukidi mengaku sudah melihat contoh gerobak yang akan ia gunakan untuk berjualan. Namun ia khawatir gerobak baru tersebut tidak bisa menampung semua dagangan yang dijual karena ukurannya lebih kecil.

"Tetapi akan diupayakan dengan penataan dagangan yang disesuaikan dengan kapasitas gerobak," katanya.

Ia pun berharap bantuan dari pemerintah tidak hanya berupa gerobak, tetapi juga tempat untuk mencuci dan memasak serta terpal yang bisa membuat seluruh pedagang kaki lima di sepanjang Malioboro tampil seragam.

"Ini juga menjadi bagian dari keinginan PKL terkait penataan Malioboro. Kami mendukung upaya penataan tetapi tidak ingin dipindah," katanya.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018