Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta menyatakan kenaikan harga pangan menjadi penyumbang inflasi Jakarta pada Februari 2018 yang tercatat mencapai 0,37 persen.

"Kenaikan harga bahan pangan seperti beras, cabai merah, dan bawang merah menjadi faktor penahan perlambatan inflasi di ibu kota," kata Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Fadjar Majardi dalam pernyataan di Jakarta, Kamis.

Fadjar mengatakan harga beras yang mempunyai bobot besar terhadap inflasi mengalami kenaikan sebesar 2,07 persen karena masih minimnya pasokan beras ke ibu kota.

Hal serupa dialami harga cabai merah dan bawang merah yang masing-masing mengalami kenaikan sebesar 8,98 persen dan 4,76 persen karena berkurangnya pasokan seiring hujan yang berkepanjangan di daerah sentra produksi.

"Harga bawang putih meningkat 7,22 persen akibat tidak dibukanya keran impor sejak awal 2018," kata Fadjar.

Meski demikian terdapat beberapa harga pangan yang mengalami penurunan dan menekan inflasi seperti daging ayam ras, daging sapi, dan telur ayam ras yang masing-masing menurun 1,08 persen, 1,87 persen, dan 4,21 persen karena pasokan yang stabil.

Komponen harga diatur pemerintah (administered prices) menyumbang inflasi di Jakarta pada Februari 2018 karena adanya kenaikan harga bensin nonsubsidi maupun rokok.

Harga bensin tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,74 persen seiring dengan kenaikan harga pertalite, pertamax, dan pertamina dex akibat harga minyak internasional yang terus meningkat.

"Harga rokok naik seiring dengan penyesuaian tarif cukai yang berakibat naiknya harga rokok dengan rata-rata sebesar 0,27 persen," tambah Fadjar.

Fadjar menambahkan inflasi inti pada Februari 2018 relatif terkendali karena tekanan permintaan masyarakat yang masih terbatas, meski terdapat kenaikan harga emas perhiasan di Jakarta sebesar 1,14 persen pada periode ini.

Ia memastikan penguatan koordinasi Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan BUMD bidang pangan melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah akan selalu digalakkan untuk mencapai inflasi yang rendah dan stabil di 2018.

Koordinasi yang baik diperlukan dalam sinkronisasi kebijakan dan komitmen untuk menjalankan peta jalan pengendalian inflasi Jakarta agar tercipta pembangunan ekonomi Jakarta yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018