Roma (ANTARA News) - Perancang Italia, Valentino Garavani, bertahan menggunakan model bertubuh kurus di "catwalk" dan mengatakan gagasan untuk melarang mereka barangkali berawal ketika orang Spanyol yang memeloporinya terbangun "dalam kondisi sangat buruk pada suatu pagi". Madrid tahun lalu menjadi pekan mode pakaian kelas atas pertama yang melarang model yang memiliki perbandingan berat dan tinggi tubuh sangat rendah sehingga dipandang sebagai contoh yang tak sehat di masyarakat. "Para perancang harus memperlihatkan untuk pertama kali di landasan bahwa pakaian yang ingin mereka pamerkan, sehingga secara otomatis jika gadis modelnya bertubuh kurus, pakaian tersebut jadi lebih menarik," kata Valentino pada suatu taklimat untuk menperingati ulang tahun ke-45-nya sebagai seorang perancang. "Jika anda memakaikannya pada seorang gadis dan ia agak gemuk, tidak semua pakaian kelihatan sensasional," katanya kepada Reuters. Namun, di luar pagelaran, setiap pakaian dapat kelihatan sensasional bagi seorang perempuan yang memiliki berat tubuh beberapa pond lebih berat karena itu kelihatan ekspresif buat mereka atau kalau ia memilih ukuran yang tepat, kata perancang kenamaan karena ciri warna merahnya untuk gaun panjang. Negara asal Valentino, Italia, termasuk di antara negara yang sejak itu telah melakukan tindakan guna melarang model bertubuh kurus untuk tampil di panggung, yang telah menjadi masalah panas di industri tersebut sejak kematian dua model bertubuh kurus dari Amerika Latin tahun lalu. Penggunaan model bertubuh kurus yang mendorong penampilan sangat ramping telah menguasai sebagian besar dunia mode sejak 1990-an, kondisi yang dilambangkan oleh supermodel Inggris, Kate Moss. (*)

Copyright © ANTARA 2007