Jakarta (ANTARA News) - Tim Merpati Bali dua kali mengalami kekalahan di partai final dua seri pertama kompetisi bola basket putri nasional, Srikandi Cup 2017-2018, oleh lawan yang sama yakni Surabaya Fever.

Hal itu membuat tim pelatih Merpati harus memutar otak untuk mencari siasat yang tepat menumbangkan momok mereka di kejuaraan tersebut, bahkan juga di kompetisi bola basket putri sebelumnya.

Asisten Pelatih Merpati, Muflih Farhan, mengungkapkan timnya belakangan selalu mencari lawan uji tanding dengan karakteristik khusus yakni mirip dengan Fever.

"Karena memang kami selalu bermasalah ketika melawan Fever. Namun kami tidak akan menganggap remeh tim manapun," kata Muflih.

Baca juga: Tanpa Dita-Ayu, Merpati tetap bidik final seri ketiga

Baca juga: Seri ketiga Srikandi Cup, pelatih dan manajemen MP Samator beda target

Baca juga: Surabaya Fever juara basket Seri I Srikandi Cup


Siasat itu diharapkan bisa membantu ambisi Merpati meraih gelar juara Srikandi Cup 2017-2018 yang mereka dengungkan di awal kompetisi.

Di seri ketiga, yang berlangsung 19-24 Maret di GOR Lokasari, Jakarta, Merpati bergabung di Pul B bersama Tenaga Baru Pontianak, Generasi Muda Cirebon dan Tanago Friesian.

Sementara Fever berada di Pul A bersama Merah Putih Samator, Sahabat Semarang dan Flying Wheel Makassar.

Dengan demikian, Merpati kembali berpeluang untuk bertemu Fever kembali baik itu di partai final ataupun semi final, sembari membuktikan keampuhan siasat yang diramu tim pelatih mereka.

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018